Eksplorasi Bakteri Indigenous Endofit Tanaman Kubis (Brassica Oleraceae) Organik Untuk Mengendalikan Penyakit Busuk Hitam

Abstract

Tanaman kubis merupakan tanaman sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat di Indonesia karena memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kubis juga merupakan salah satu komoditas hortikultura penting dan penyumbang devisa tertinggi ketiga dari sayuran semusim di Indonesia. Namun poduksi kubis terus mengalami penurunan. Hal disebabkan oleh penyakit busuk hitam yang dapat menimbulkan kerusakan hingga 70%. Sejauh ini pengendalian kimia dengan pestisida sintetis yang dapat merusak lingkungan, keamanan pangan produk pertanian, dan kesehatan manusia paling banyak dilakukan untuk mengendalikan penyakit busuk hitam. Oleh karena itu pengendalian ramah lingkungan perlu dikembangkan. Salah satunya dengan menggunakan agen antagonis berupa bakteri endofit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dan keragaman bakteri indigenous endofit kubis yang dapat dimanfaatkan sebagai pengendalian hayati patogen X. campestris. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Desember 2019 sampai Agustus 2020. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu: pengambilan sampel tanaman kubis organik, isolasi patogen tanaman X. campestris, Uji Patogenesitas, Eksplorasi dan seleksi bakteri endofit tanaman kubis, Uji antagonisme bakteri endofit, Karakterisasi bakteri endofit. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diuji meliputi kontrol positif streptomycin dan 5 isolat bakteri terpilih dari hasil seleksi antagonis. Selanjutnya, data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam dan uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf signifikansi 5% pada software SPSS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa patogen hasil isolasi sesuai dengan karakteristik bakteri patogen X. campestris. Isolasi bakteri endofit pada daun kubis diperoleh 119 isolat dengan karakteristik koloni yang berbeda. Berdasarkan hasil seleksi diperoleh 13 isolat dapat menghasilkan zona hambat. Kemudian 5 isolat terpilih dilakukan uji antagonis dengan bakteri patogen. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa kelima isolat bakteri antagonis berpengaruh nyata dalam menghambat X. campestris dibandingkan dengan kontrol streptomycin. Bakteri antagonis isolat E33 merupakan bakteri genus Corynebacterium sp., isolat E79 merupakan bakteri genus Erwinia sp., dan isolat E95, E102, E109 merupakan bakteri genus Pseudomonas sp. Isolat bakteri genus Pseudomonas sp. memiliki daya hambat terbaik dibandingkan dengan isolat lainny

    Similar works