Analisis Six Sigma Sebagai Upaya Perbaikan Kualitas Produk Susu Kemasan Botol (SKB) di PT Y.

Abstract

Tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia setiap tahun tumbuh sekitar 6,6%, hal ini mengakibatkan pasar industri susu di Indonesia mengalami persaingan sangat ketat. Perusahan perlu meningkatkan kualitas produk terus-menerus. PT Y merupakan salah satu perusahaaan fast moving consumer goods (FMCG) yang memproduksi olahan susu terbesar di Indonesia dengan salah satu produknya yaitu susu kemasan botol (SKB). Dalam proses sortir, SKB sering terdapat cacat fisik seperti scratch, channeling, unbalance, dan penyok yang mengakibatkan kerusakan produk akhir sehingga tidak layak didistribusikan. Hal ini menjadi permasalahan bagi perusahaan antara lain membengkaknya biaya penanganan waste dan pemborosan biaya produksi yang berakibat penurunan profit. Oleh karena itu perlu perbaikan kualitas produk sehingga dapat meminimasi tingkat cacat produk Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi penyebab kecacatan produk SKB dan menganalisis hasil kapabilitas proses dan nilai sigma produk SKB. Selain itu, memberikan usulan perbaikan kualitas sebagai upaya meminimalisir tingkat cacat produk pada SKB. Penelitian ini menggunakan metode six sigma dengan pendekatan Define, Measure, Analyze, dan Improve (DMAI). Pada penelitian diperoleh informasi mengenai identifikasi proses produksi SKB, dimana terdapat empat jenis cacat yaitu scratch, channeling, unbalance dan penyok. Berdasarkan pembuatan peta kendali p menunjukan bahwa data pada seluruh bulan di luar batas kendali atas dan bawah, sehingga diartikan proses belum terkendali secara statistik. Rata-rata nilai kapabiltas proses periode Januari - Agustus 2021 yaitu 0,9108, artinya nilai di bawah target dan proses belum kapabel. Rata-rata nilai sigma pada periode Januari – Agustus 2021 yaitu 4,64, artinya berada pada rerata industri Indonesia dan belum mencapai target six sigma. Analisis diagram pareto memperoleh tiga jenis cacat dominan yakni unbalance, channeling, dan scratch. Diagram fishbone menunjukan bahwa penyebab cacat unbalance adalah seal bar goyang dan miring, kecepatan putaran starwheels tidak stabil, kurangnya pengawasan mesin sealer oleh operator, dan kurangnya perawatan pada mesin sealer. Penyebab cacat channeling adalah kecepatan sealing dan suhu sealer tidak stabil, permukaan bibir botol yang tidak rata serta kotor, dan kurangnya pengawasan kontrol suhu sealer. Penyebab cacat scratch adalah posisi yang keranjang tidak rata dan melengkung, seal tergesek tumpukan keranjang, kualitas dan ketebalan pada bahan seal tidak stabil, serta kurangnya maintenance pada keranjang. Usulan perbaikan yang dapat dilakukan pada cacat unbalance yaitu melakukan perbaikan pada sistem transmisi serta pengecekan pada poros star wheel dan motor mesin secara berkala tiap harinya, menambahkan washer pegas (pengunci) pada baut seal bar agar tidak goyang, dan meningkatkan jadwal mobilitas operator. Usulan perbaikan pada cacat channeling yaitu memberikan perawatan terjadwal dan rutin terhadap mesin sealer setiap harinya, menyesuaikan pengaturan jarak antara tinggi sealing dengan tinggi botol, melakukan quality control pada saat pembelian botol kemasan, dan meningkatkan jadwal mobilitas operator. Usulan perbaikan pada cacat scratch adalah menambahakan silikon pada bagian atas dan bawah keranjang dan menggunakan sistem kerja pemindahan botol ke dalam keranjang menggunakan robotic case packer, melakukan quality control saat pembelian bahan seal aluminium foil, serta melakukan penjadwalan secara berkala setiap bulan untuk pengecekan kondisi kelayakan pada peralatan dan mesin yang digunaka

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions