Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kategori teks humor yang terdapat
pada buku trilogi Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest karangan Ernest Prakasa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik
analisis isi. Teknik pengumpulan data melalui dokumen, dokumen tertulis, yaitu buku
trilogi Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest karangan Ernest Prakasa. Penelitian ini
dilakukan pada Januari 2016-Januari 2017. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
penelitian ini, yaitu mengumpulkan data berdasarkan unsur dari konsep terjadinya
humor, lalu mencocokkan aspek yang ditemukan dalam objek, yaitu buku trilogi
Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest karangan Ernest Prakasa, selanjutnya
menganalisis data berdasarkan jenis humor, teknik pembentuk humor, dan juga fungsi
humor, kemudian membuat simpulan dari hasil analisis. Instrumen penelitian
merupakan peneliti sendiri dibantu dengan tabel analisis yang berisi aspek-aspek
kategori humor, yaitu jenis humor, teknik pembentuk humor, dan fungsi humor. Hasil
penelitian kritik terhadap struktur dan kategori teks humor yang terdapat pada buku
trilogi Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest karangan Ernest Prakasa, jenis teks
dominan ialah teks dengan unsur RAS sebanyak 42% atau 21 teks, yang paling
sedikit teks jenis seks dengan 14% atau 7 teks; teknik pembentuk yang paling
dominan ialah praanggapan dengan 34% atau 17 teks, paling sedikit prinsip
kesopanan dengan 8% atau 4 teks; dan terakhir fungsi humor paling dominan ialah F3
atau pemahaman untuk kritis terhadap masalah yang ada yaitu sebanyak 42% atau 21
teks, dan paling sedikit muncul F6 atau fungsi peningkatan rasa sosial, yaitu
berjumlah 4% atau 2 teks. Teks humor dalam buku trilogi Ngenest: Ngetawain Hidup
Ala Ernest karangan Ernest Prakasa tidak semuanya cocok digunakan untuk
pembelajaran di sekolah, khususnya pada pembelajaran teks anekdot, karena banyak
mengandung aspek sensitif, seperti teks dengan jenis RAS (agama, suku bangsa, dan
golongan teretentu) yang dapat membuat gesekan sosial antarpelajar. Namun jika
trilogi dari Ernest Prakasa ini ingin dijadikan bahan pembelajaran teks anekdot di
kelas X semester ganjil, perhatikanlah teksnya dengan teliti, hindari topik yang
sensitif dan pilih yang penggunaan bahasanya lebih halus dan santun.
The aims for this research is to reveal humor text category on trilogy of Ngenest:
Ngetawain Hidup Ala Ernest by Ernest Prakasa. The method that used in this research is
qualitative method with analysis of content. The technique for the data collecting is by
document, written document from trilogy of Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest by Ernest
Prakasa. This research started from January 2016 until Januari 2017. The steps for this
research is collecting the data by the factor from the concept of humor that occured by and
then matching it with the aspect that has found in the object trilogy of Ngenest: Ngetawain
Hidup Ala Ernest by Ernest Prakasa, after that analizing the data based on the type of humor,
humor forming technique, the fuction of humor and then make a conclusions from the result
of the data analysis. The research instrument is a researcher itself with tabel of analysis
containing aspects of humor category which is type of humor, humor forming technique, and
the function of humor. The result of the research is the structure and humor forming
technique contained on trilogy Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest by Ernest Prakasa is
42% or 21 text for Religion, Tribe and Particular group text category which the most
dominant text and 14% or 7 text for Sex text category for least of all; for the most dominant
in the forming technique is "prinsip praaanggapan" with 34% or 17 text, for the least forming
technique text is "prinsip kesopanan" with 8% or 4 text; and last for the most dominant
humor fuction is "pemahaman untuk kritis terhadap masalah yang ada" is 42% or 21 text and
4% or 2 text for "peningkatan rasa sosial" for the least. Humor text on the trilogy of Ngenest:
Ngetawain Hidup Ala Ernest by Ernest Prakasa that not suitable for learning in the school,
especially in anecdote because it contain sensitive aspect like religion, tribe, and particular
group aspect that can make a social friction. However if this books used for the learning
object for student who in the fresh year senior high school, check the text with strict, avoid
the sensitive topics and choose the text with the polite sentence