Pemaknaan Alpha Female Mengenai Childfree dalam Pernikahan

Abstract

Isu childfree sedang ramai dibahas di Indonesia dan memunculkan berbagai perdebatan. Ternyata tren ini sedang terjadi di seluruh dunia dengan meningkatnya pilihan untuk childfree. Childfree muncul seiring bertumbuhnya feminisme yang mendukung pilihan my body, my choice dan juga mengarah pada konsep perempuan alpha female. Keputusan untuk childfree ini lebih banyak dilakukan oleh perempuan yang berasal dari lingkungan sosial dan akademis tinggi yang mengarah pada karakteristik seorang alpha female. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemaknaan alpha female tentang childfree dalam pernikahan dan apakah karakternya mempengaruhi keputusan untuk childfree. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi interpretatif atau interpretative phenomenological analysis (IPA) untuk mengeksplorasi pemahaman partisipan mengenai fenomena childfree di antara pasangan yang sudah menikah. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini merupakan penelitian dengan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif, dan bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, kemudian dianalisis berdasarkan teknik analisis data Smith, Flowers, dan Larkin (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter alpha female yang terbuka mempengaruhi pilihan mereka untuk tidak memiliki anak dalam pernikahan. Pilihan untuk childfree dilatarbelakangi oleh faktor internal dan eksternal, dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Budaya patriarki dan agama di Indonesia membuat pilihan untuk childfree dianggap tabu sehingga pasangan yang memilihnya mendapatkan tekanan sosial dari orang di sekelilingnya

    Similar works