Relationship Marketing, Kemitraan Strategis UMKM dan Kesenjangan Kesejahteraan di Indonesia

Abstract

Perkembangan jejaring bisnis dalam bisnis kotemporer menjadi isu strategis bagi perusahaan secara khusus maupun industri secara umum. Jejaring bisnis dalam perekonomian global menjadi kunci dari kemajuan industri berbagai negara. Saat ini industri China sangat dominan di dunia yang juga berdasarkan konsep jejaring bisnis disebut dengan Guan Xi. Praktik jaringan bisnis pada tataran konseptual di dasari pada perspektif teori Resources Dependence. Pada perspektif ini kunci dari kemampuan bertahan sebuah organisasi adalah kemampuannya untuk memperoleh dan mengelola sumber daya. Bahwasanya faktor lingkungan merupakan faktor yang menentukan kelangsungan hidup sebuah organisasi. Konsep jaringan bisnis mendorong perusahaan untuk melakukaan kemitraan strategis dengan perusahanaan lain. Kemitraan strategis dilakukan sebuah perusahaan untuk mengatasi kekurangan sumber daya yang dialami. Sebuah kemitraan strategis yang ideal adalah sebuah hubungan simbiosis mutualisme dengan saling berbagi sumber daya. Kemitraan strategis antar perusahaan terjadi saling mempengaruhi antar mitra dalam perusahaan karena masing-masing pihak dalam sebuah kemitraan bisnis menginginkan kepentingan mereka terakomodasi dalam hubungan bisnis tersebut. Kemitraan strategis menjadi isu yang relevan dalam perkembangan industri di Indonesia. Contoh regulasi yang ditetapkan pemerintah untuk mengatur kemitraan bisnis terutama antara perusahaan besar dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Regulasi ini disusun untuk melindungi kepentingan UMKM dalam sebuah kemitraan bisnis. Konsep relationship marketing dengan fokus pada penguatan power dari perusahaan UMKM merupakan salah satu strategi yang bisa dikembangkan UMKM untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka. Penataan ulang manajemen rantai pasok berbasis relationship marketing menjadi pilihan strategi untuk menyelesaikan dua hal penting yaitu basis recovery ekonomi yang lebih cepat dan menata struktur manajemen rantai pasok nasional sehingga tercipta kondisi tata kelola perdagangan yang lebih adil

    Similar works