HUBUNGAN SELF‐COMPASSION DAN WORKFAMILY CONFLICT PADA IBU PEKERJA

Abstract

Abstract ‐‐ The dual role of women must be responsible in the family and work triggers a conflict called work-family conflict. The existence of these conflicts can be finalized by an internal capability called self compassion This study aims to examine the relationship between self-compassion and work-family conflict in working mothers. Respondents in this study amounted to 100 women with the criteria of being married, and at least having 1 child who still lives together. Data collection was carried out by quantitative methods using self-compassion quistionaire (SCQ) and the Indonesian version of work-family conflict quistionaire (WFCQ). The results showed that there was significant negative relationship between self-compassion and work-family conflict (β= -.0669; R²= 0.448; p < 0,05). This means, that self-compassion associated with work-family conflict by women factory workers and vice versa. In addition, the results this study also showed that the contribution of self-compassion is an individual internal factor that contributes to workfamily conflict in woman factory workers. Keywords: self‐compassion, work‐family conflict, working mothers. Abstrak— Peran ganda perempuan yang harus bertanggung jawab dalam keluarga dan pekerjaan memicu adanya konflik yang disebut work-family conflict. Adanya konflik tersebut dapat diminimalisir dengan salah satu kemampuan internal yang disebut self compassion yaitu pemahaman terhadap diri sendiri untuk menerima segala kekurangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan selfcompassion dan work-family conflict yang dialami oleh buruh pabrik perempuan. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang perempuan yang bekerja sebagai buruh pabrik dengan kriteria berstatus menikah dan memiliki minimal 1 anak yang masih tinggal bersama. Pengumpulan data dilakukan metode kuantitatif dengan menggunakan kuisioner Self-Compassion dan kuisioner work-family conflict versi Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara self-compassion dan workfamily conflict (β= -.0669; R²= 0.448; p < 0,05). Hal ini berarti self-compassion berasosiasi dengan work-family conflict, yaitu semakin tinggi tingkat self-compassion maka tingkat work-family conflict yang dialami oleh pekerja buruh perempuan semakin rendah, begitu pula sebaliknya. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kontribusi self-compassion terhadap work-family conflict ialah sebesar 44,8 %. Temuan ini menggambarkan bahwa self-compassion menjadi faktor internal individu yang berkontribusi terhadap work-family conflict yang dialami pekerja buruh perempuan. Implikasi untuk penelitian selanjutnya adalah mempertimbangkan pendidikan minimum responden dan memperhitungkan waktu luang responden. Kata kunci: self‐compassion, work‐family conflict, ibu pekerja

    Similar works