Penerapan Kurikulum 2013 yang terbilang baru menjadikan guru dan para muridnya merasa kesusahan.
Beberapa guru kurang paham dengan konsep pendekatan Scientific, keterampilan guru merancang RPP
juga kurang memadai, banyak guru yang kurang menguasai penilaian autentik, dan terlalu banyak materi
yang perlu dikuasai siswa menjadikan beban belajar siswa dan guru jadi terlalu berat. Salah satu efeknya
adalah pada pembelajaran SBdP, terutama pada pembelajaran Tari Tradisional. Pada pembelajaran Tari
Tradisional terdapat materi praktek dan teori tetapi hanya terbatas pada beberapa tarian saja, jadi muridmurid masih kurang memahami dan menghafal dari mana saja tarian tersebut berasal. Guru menyadari
dengan kondisi seperti itu maka diperlukan media pendukung lain yang dapat menunjang pembelajaran
untuk lebih mengenal Tari Tradisional di Indonesia. Salah satu caranya dengan menggunakan metode
penelitian seperti penelitian dan pengembangan (Research and Development) untuk membuat media
permainan seperti Board game. Perancangan Board game ini mempunyai target audience yaitu murid
dengan usia 11-13 tahun atau murid kelas V SD. Dari hasil konsep, proses dan visualisasi perancangan
ini terbentuklah Board game yang berjudul “Yuk! Kita Menari”. Melalui Board game ini murid-murid
diajak memahami berbagai macam Tari Tradisional yang ada di Indonesia. Diharapkan melalui Board
game ini, penyampaian edukasi tidak membosankan dan mudah dipahami oleh murid.
Kata Kunci: board game, Tari Tradisional, siswa