Tata Upacara Ritual Adat Perkawinan Marga Mesuji Wiralaga Lampung

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ritual adat perkawinan Marga Mesuji Lampung di desa Wiralaga kecamatan Mesuji Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung. Ritual adat perkawinan Marga Mesuji Lampung ada dua yaitu rasan tuwe (kehendak orang tua) dan gubalan (kawin lari) kedua ritual adat perkawinan ini harus dihadiri oleh perwatin (perangkat desa) sebagai saksi dan pembawa adat istiadat. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah budayawa kabupaten Mesuji Lampung, staf pemerintahan kabupaten Mesuji Lampung, ketua dan tetua adat Marga Mesuji Lampung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ritual perkawinan rasan tuwe dalam Marga Mesuji Lampung mempunyai 9 prosesi adat diantaranya yaitu nindai, nylundup (penjajakan), sie hanyot, sie tanye (datang bertanya), datang besagh (datang besar), pacaran, hari perkawinan, tandang sujud, dan dijumputi. Sedangkan ritual perkawinan gubalan lebih singkat yaitu membuat surat perjanjian diatas materai, nyrape kemudian akad nikah. Kata kunci: Marga Mesuji lampung, ritual perkawinan, upacara adat, adat perkawinan Marga Mesuji lampung Abstract This study aims to describe the traditional marriage rituals of Mesuji Lampung clan in Wiralaga village, Mesuji sub-district, Mesuji district, Lampung province. There are two rituals for the traditional marriage of Mesuji Lampung clan, namely rasan tuwe (the will of the parents) and gubalan (elopement). The method of this research is a qualitative descriptive method, by collectingthe data using interview techniques. The informants in this study were the culture of the Mesuji Lampung district, the Mesuji Lampung district government staff, the chairman and elders of the Mesuji Lampung clan. The results of this study indicate that the marriage rituals of Rasan Tuwe in the Mesuji Lampung clan have 9 customary processions including nindai, nylundup (exploratory), sie hanyot, sie tanye (coming to ask), datang besagh (coming big), pacaran, marriage day, tandang sujud, and dijumputi. Whereas the marriage rituals for a gubalan is shorter, namely making a letter of agreement on the stamp, nyrape then a marriage contract. Keywords: Mesuji Lampung clan, marriage rituals, traditional ceremonies, marriage ceremony of the Mesuji Lampung cla

    Similar works