This research aims to knowing the effect of vitamin E for reticulocyte count, erythocytes count, and morphological description of erythrocytes, hemoglobin level and mice blood hematocrit score who given palm wine for adult category. Research using RancanganAcakLengkap (RAL), 30 male mice (L musculus) adult strain DD Webster aged 2-3 months with weight 25-30 g, who share at random into 6 trial group. The result of research show that (1) giving palm wine 0,5mg/mice/day can reduce the reticulocyte presentation if added with vitamin E 0,33 mg/mice/day for 30 days can improve back the erythrocytes count and avoid the morphology of erythrocytes fault for mice (3) giving palm wine 0,5 mg/mice/day can reduce the hemoglobin level and hematocrit score if added with vitamin E 0,33 mg/mice/day for 30 days can improve back hemoglobin and hematocrit score for mice

Herlina, Meriani

Perangin-angin, Norong

English

Direktori Jurnal Elektronik Universitas Imelda Medan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Komputer dan Sains 2019 Aula AMIK Imelda, 3 Agustus 2019, AMIK IMELDA, Medan – Indonesia http://sintaks.kitamenulis.id/index.php/Sintaks  Pengaruh Vitamin E Terhadap Sel Darah Merah Mencit (Musmusculus,L) yang dipapari  Tuak. Oleh : Norong Perangin-angin, Meriani Herlina 773 Pengaruh Vitamin E Terhadap Sel Darah Merah Mencit (Musmusculus,L) yang dipapari Tuak  Norong Perangin-angin1, Meriani Herlina2 1Akademi Keperawatan Kesdam I Bukit Barisan Pematang Siantar 2STIKes Imelda Medan, Jl. Bilal No. 52, Medan-Indonesia email : akperkesdam.siantar@gmail.com1, siahaanmeriani@yahoo.co.id2  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin E terhadap jumlah retikulosi, jumlah eritrosit dan gambaran morfologi eritorsit, kadar haemoglobin dan nilai hematocrit darah mencit yang diberi tuak golongan lanjut usia. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sebanyak 30 ekor mencit jantan (Musmusculus L) strain DD Webster dewasa berumur 2-3 bulan dengan berat badan 25-30 g, yang dibagi secara acak ke dalam 6 kelompok percobaan, 5 ekor mencit per kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemberian tuak 0,5 ml/ mencit/ hari dapat menurunkan persentase retikulosit jika ditambah dengan vitamin E 0,33 mg/ mencit/hari selama 30 hari dapat meningkatkan kembali persentase retikulosit pada mencit. (2) Pemberian tuak 0,5 ml/mencit/ hari dapat menurunkan jumlah eritrosit dan meningkatkan kerusakan morfologi eritrosit jika ditambah dengan vitamin E 0,33 mg/mencit/hari selama 30 hari dapat meningkatkan kembali jumlah eritrosit dan mencegah kerusakan morfologi eritrosit pada mencit. (3) Pemberiantuak 0,5 ml/mencit/hari dapat menurunkan kadar haemoglobin dan nilai hematocrit jika ditambah dengan vitamin E 0,33 mg/mencit/hari selama 30 hari dapat meningkatkan kembali kadar haemoglobin dan nilai hematokrit pada mencit. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini ditemukan bahwa pemberian tuak  0,016 ml (20%)/g BB mencit  oral membuat kecenderungan terjadinya penurunan laju produksi dan kwalitas eritrosit mencit,  hal ini kemungkinan disebabkan karena efekoksi dan (radikalbebas) dari tuak terhadap sum-sum tulang terutama diprekursoreritrosit sehingga menimbulkan gangguan pembentukan eritrosit dan sekaligus mengganggu kelangsungan hidup seleritrosit mencit. Untuk mencegah terjadinya penurunan laju produksi dan penurunan kwalitas eritrosit akibat radikal bebas  maka perlu  asupan antioksidan yang memadai dalam tubuh  Kata Kunci: Vitamin E, sel darah merah, hematokrit  ABSTRACT This research aims to knowing the effect of vitamin E for reticulocyte count, erythocytes count, and morphological description of erythrocytes, hemoglobin level and mice blood hematocrit score who given palm wine for adult category. Research using RancanganAcakLengkap (RAL), 30 male mice (L musculus) adult strain DD Webster aged 2-3 months with weight 25-30 g, who share at random into 6 trial group. The result of research show that  (1) giving palm wine 0,5 mg/mice/day can reduce the reticulocyte presentation if added with vitamin E 0,33 mg/mice/day for 30 days can improve back the erythrocytes count and avoid the morphology of erythrocytes fault for mice (3) giving palm wine 0,5 mg/mice/day can reduce the hemoglobin level and hematocrit score if added with vitamin E 0,33 mg/mice/day for 30 days can improve back hemoglobin and hematocrit score for mice.   Keyword : vitamin E, red blood cells, hematocrit.  1.  Pendahuluan           Tuak merupakan minuman tradisional di beberapa daerah di Sumatera Utara yang diperoleh dari hasil fermentasi  nira aren dan nira kelapa. Susnanto (1993) melaporkan Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Komputer dan Sains 2019 Aula AMIK Imelda, 3 Agustus 2019, AMIK IMELDA, Medan – Indonesia http://sintaks.kitamenulis.id/index.php/Sintaks  Pengaruh Vitamin E Terhadap Sel Darah Merah Mencit (Musmusculus,L) yang dipapari  Tuak. Oleh : Norong Perangin-angin, Meriani Herlina 774 bahwa tuak hasil fermentasi nira aren yang diperdagangkan dan dikomsumsi di  Sumatera Utara  rata-rata mengandung alkohol 4 %.). Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 151/A/SK/V/81 bahwa minuman atau obat tradisional yang tergolong dalam minuman keras mengandung alkohol> 1 %. Alkohol akan menginduksi sitokrom P450 sehingga enzim tersebut meningkat. Enzim sitokrom P450 dapat meningkatkan radikal bebas secara langsung dengan membentuk radikal superoksid (Beckham, 1998).  Vitamin E merupakan antioksidan atau penangkap radikal bebas (Freescavenger) terutama pada membran sel. Beberapa penelitian yang telah menunjukkan bahwa vitamin E dapat melindungi dan mempertahankan fungsi sel dari serangan radikal bebas yang disebabkan alcohol (Machlin dan Bendiech, 1997). Pemberian vitamin E dapat mencegah kerusakan sel darah merah yang disebabkan oleh radikal bebas.  Apabila vitamin E pada  membran sel telah menurun atau habis, maka radikal bebas akan mengoksidasi membran sel menyebabkan terjadinya peroksidasi  lipid  yang  mengakibatkan  hemolisis sel darah merah (Machlin dan Bendiech, 1997)   2. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan  penelitian eksperimen laboratorik dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sebanyak 30 ekor mencit jantan (Mus Musculus L) strai Webster dewasa (umur = 2-3 bulan) denganberatbadan 25-30 gram yang dibagi secara acak ke dalam  6 kelompok percobaan, 5 ekor mencit per kelompok. Maka penelitian  ini untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin E terhadap laju produksi dan kualitas  sel darah merahmencit yang dipapari dengan tuak Maka dapat digambarkan kerangka konsep pada gambar 1 di bawah ini                          Gambar 1. Kerangka Konsep GANGGUAN PEMBENTUKAN SEL ERYTROSIT  ANEMIA TIDAK TERJADI GANGGUAN PEMBENTUKAN ERYTROSIT T ANEMIA  TUAK (ALKOHOL) RADIKAL BEBAS RADIKAL BEBAS KERUSAKAN SUMSUM TULANG  VITAMIN. E KERUSAKAN SUMSUM TULANG TANPA VIT, E Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Komputer dan Sains 2019 Aula AMIK Imelda, 3 Agustus 2019, AMIK IMELDA, Medan – Indonesia http://sintaks.kitamenulis.id/index.php/Sintaks  Pengaruh Vitamin E Terhadap Sel Darah Merah Mencit (Musmusculus,L) yang dipapari  Tuak. Oleh : Norong Perangin-angin, Meriani Herlina 775 3. Hasil dan Pembahasan   Data pengukuran jumlah eritrosit tiap-tiap mencit jantan dewasa ditunjukkan pada gambar 2. Rata-rata data analisis jumlah  eritrosit mencit jantan (Mus musculus L.) strain DD Webster yang ditunjukkan pada Gambar 2.  Dari hasil  pengukuran tersebut setelah diberikan  perlakuan pemberian tuak 0,5 ml (20%) dan vitamin E 0,33 mg selama 15 dan 30 hari, baik secara tunggal maupun diikuti dengan pemberian Vit. E 0,33 mg, terjadi penurunan Jumlah   rata-rata   sel eritrosit. Jumlah eritrosit yang paling rendah terdapat pada  P2 (8,03±0,02) dengan perlakuan pemberian  tuak 0,5 ml (20%)  selama 30 hari tetapi tidak begitu bermakna dibandingkan dengan K (8,72±1,18). Jugaterjadipeningkatan  jumlah ratas-rata eritrosit , yang paling tinggi  didapatkan  pada  P4(9,63±1,06)  tetapi  tidak berbeda nyata dengan K (8,72±1).   Setelah dilakukan uji Anova satu arah taraf 5%, ternyata tidak ditemukan perbedaan secara signifikan antara masing-masing  perlakuan penelitian (p>0,05) untuk data jumlah eritrosit mencit.                    Gambar 2. Jumlah rata-rata eritrosit   Rata-rata jumlah eritrosit (g/dL) mencit (Mus musculus L.) setelah diberikan perlakuan tuak dan vitamin E. Keterangan; K= Kontrol, P1=hari 1- 15 tuak 0,5 ml (20%) &harike 16-30 Aquades 0,5 ml,P2= hari 1-30 tuak 0,5 ml (20%), P3= hari 1-15 tuak 0,5 ml (20%) & hari16-30 hariVit.E 0,33 mg, P4= hari 1-30 harituak 0,5 ml (20%) &hari 16-30  Vit.E 0,33 mg, dan P5= hari 1-30 tuak 0,5 ml (20%) & Vit.E.0,33 mg ┬  = standar deviasi (SD).  Data pengukuran jumlah morfologi eritrosit yang normal  dari tiap-tiap mencit  jantan dewasa ditunjukkan pada, gambar 3. Rata-rata hasil analisis datamorfologi eritrosit nomal mencit jantan (Mus musculus L.) strain DD Webster setelah diberikan perlakuan  pemberian tuak 0,5 ml (20%) selama 15 dan 30 hari, baik pemberian secara tunggal atau diikuti dengan pemberian Viamin E 0,33mg.  Hasil analisis distribusi data tersebut, terjadi penurunan Jumlah   rata-rata morpologi eritrosit  yang normal,  yang paling rendah terdapat pada  P2 (60,00±0,60) dengan perlakuan pemberian  tuak 0,5 ml (20%)  selama 30 hari, terdapat perbedan yang  bermakna dibandingkan dengan K (72,01±0,72). Jumlah rata-rata  morpologi eritrosit normal, yang paling tinggi terdapat pada P4 (72,38±0,68) dengan perlakuan pemberian tuak 0,5 ml (20%) hari 1-30 dan  ditambah pemberian Vitamin E 0,33 mg hari  ke 16-30. Hasil analisis data tersebut Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Komputer dan Sains 2019 Aula AMIK Imelda, 3 Agustus 2019, AMIK IMELDA, Medan – Indonesia http://sintaks.kitamenulis.id/index.php/Sintaks  Pengaruh Vitamin E Terhadap Sel Darah Merah Mencit (Musmusculus,L) yang dipapari  Tuak. Oleh : Norong Perangin-angin, Meriani Herlina 776 terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan penelitian (p<0,05) untuk morpologi normal eritrosit mencit.  Gambar 3. Frekuensi Morfologi  Pada gambar 3. Morfologi eritrosit normal (g/dL) mencit (Mus musculus L.) setelah diberikan perlakuan tuak dan vitamin E. Keterangan; Grafik histogram pada perlakuan berbeda yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata. Pada taraf uji 5%. K= Kontrol, P1= 15 hariTuak 0,5 ml (20%) & 15 hariAquades,P2= 30 hariTuak 0,5 ml (20%), P3= 15 hariTuak& 15-30 hariVit.E 0,33 mg, P4= 30 hariTuak 0,5 ml (20%) & 15-30- hariVit.E 0,33 mg, dan P5= 30 hariTuak 0,5 ml (20%) & 30 hariVit.E 0,33 mg. ┬  = standar deviasi (SD).   Data pengukuran rata-rata kadar hemoglobin tiap-tiap mencit jantan dewasa diperlihatkan pada gambar 4. Rata-rata hasil analisis data kadar hemoglobin mencit jantan (Mus musculus L.) strain DD Webster setelah diberi perlakuan pemberian tuak 0,5 ml (20%) selama 15 dan 30 hari, baik pemberian secara tunggal atau diikuti dengan pemberian Viamin E 0,33mg. Hasil analisis distribusi data rata-rata kadar hemaglobin  terjadi penurunan , yang paling  rendah terdapat pada P2 (12,63±0,79) dengan perlakuan  pemberian tuak 0,5 ml (20%) selama 30 hari, tetapi tidak berbeda nyata dengan K(13,70±1,70) .  Dan juga terjadi peningkatan kadar hemaglobin,  yang paling tinggi terdapat pada P4 (15,65±1,59) dengan perlakuan pemberian tuak 0,5 ml (20%) selama 30 hari ditambah  pemberian Vitamin E 0,33 mg pada hari ke 16-30, terdapat perbedaan yang  nyata dengan K (13,70±1,70).  Dari hasil analisis uji Anova satu arah taraf 5%,  rata-rata kadar hemaglobin tersebut diatas menunjukkan adanya  pengaruh nyata (p<0,05) pemberian tuak 0,5 ml (20%) selama 15 dan 30 hari secara tunggal atau diikuti  pemberian Vitamin E  0,33 mg   Gambar 4.  Frekuensi Hemoglobin Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Komputer dan Sains 2019 Aula AMIK Imelda, 3 Agustus 2019, AMIK IMELDA, Medan – Indonesia http://sintaks.kitamenulis.id/index.php/Sintaks  Pengaruh Vitamin E Terhadap Sel Darah Merah Mencit (Musmusculus,L) yang dipapari  Tuak. Oleh : Norong Perangin-angin, Meriani Herlina 777  Kadar hemoglobin mencit (Mus musculus L.) setelah diberikan perlakuan tuak dan vitamin E. Keterangan; Grafik histogram pada perlakuan berbeda yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata pada taraf uji 5%. K= Kontrol, P1= 15 hariTuak 0,5 mg (20%) & 15 hariAquades,P2= 30 hariTuak 0,5 ml (20%) , P3= 15 hariTuak 0,5 ml (20%) & 15hari Vit.E 0,33 mg, P4= 30 hariTuak 0,5 ml (20%) &harike 15-30-  Vit.E 0,33 mg, dan P5= 30 hariTuak  0,5 ml (20%) & 30 hariVit.E 0,33 mg. ┬  =standar deviasi (SD).   Data pengukuran hematokrit tiap-tiap mencit jantan dewasa ditunjukkan pada gambar 5. Rata-rata hasil analisis data hematokrit mencit jantan (Mus musculus L.) strain DD Webster setelah diberi perlakuan pemberian tuak 0,5 ml (20%) selama 15 dan 30 hari, baik pemberian secara tunggal atau diikuti dengan pemberian Viamin E 0,33mg. Hasil analisis distribusi data rata-rata nilai hematokrit  menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara perlakuan dengan kontrol, yang  paling rendah didapatkan pada P2 (39,50±50) dengan perlakuan pemberian tuak 0,5 ml (20%) selama 30 hari, tidak berbeda nyata dengan kontrol (41,30±2,57), tetapi berbeda nyata dengan  P4 (49,23±23) dengan perlakuan pemberian tuak 0,5 ml (20%) selama 30 hari ditambah pemberian vitamin E 0,33 mg.                 Gambar 5. Frekuensi Hematokrit   Nilai hematokrit (%) mencit (Mus musculus L.) setelah diberikan perlakuan tuak dan vitamin E. Keterangan; K= Kontrol, P1= 15 hariTuak 0,5 ml (20%) & 15 hariAquades,P2= 30 hariTuak 0,5 ml  (20%), P3= 15 hari Tuak0,5 ml (20%) & 15-30 hariVit.E 0,33 mg, P4= 30 hariTuak  0,5 ml (20%) & 15-30- hariVit.E 0,33 mg, dan P5= 30 hariTuak 0,5 ml (20%) & 30 hariVit.E 0,33 mg. ┬  = standar deviasi (SD).   Data pengukuran  nilai retikulosit tiap-tiap mencit jantan dewasa ditunjukkan pada gambar 6. Rata-rata hasil analisis data retikulosit mencit jantan (Mus musculus L.) strain DD Webster  setelah diberi perlakuan pemberian tuak 0,5 ml (20%) selama 15 dan 30 hari, baik pemberian secara tunggal atau diikuti dengan pemberian Viamin E 0,33mg. Hasil analisis distribusi data nilai retikulosit, adanya  perbedaan antara perlakuan dengan kontrol  nilai terendah terdapat pada P2 (7,10±0,42) yaitu pemberian tuak 0,5 ml (20%) selama 30 hari tetapi  tidak begitu bermakna dengan K (10,65±1,74) dan nilai retikulosit paling tinggi terdapat pada P4 (10,65±2,64) dengan perlakuan pemberian tuak 0,5 ml (20%) selama 30 hari ditambah Vitamin E 0,33 mg dari hari ke 16 samapi hari ke 30 tetapi perbedaan tidak bengitu nyata. Data diuji dengan uji Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Komputer dan Sains 2019 Aula AMIK Imelda, 3 Agustus 2019, AMIK IMELDA, Medan – Indonesia http://sintaks.kitamenulis.id/index.php/Sintaks  Pengaruh Vitamin E Terhadap Sel Darah Merah Mencit (Musmusculus,L) yang dipapari  Tuak. Oleh : Norong Perangin-angin, Meriani Herlina 778 nonparametrik Kruskal Wallis, dan ternyata tidak ada perbedaan yang bermakna  antara masing-masing perlakuan penelitian (p>0,05) untuk data retikulosit mencit.              Gambar 6. Frekuensi Retikulosit  Nilai retikulosit (sel/mL) mencit (Mus musculus L.) setelah diberikan perlakuan tuak dan vitamin E. Keterangan; K= Kontrol, P1= 15 hariTuak 0,5 ml (20%) & 15 hariAquades,P2= 30 hariTuak 0,5 ml (20%), P3= 15 hariTuak  0,5 ml (20%) & 15-30 hariVit.E 0,33 mg, P4= 30 hariTuak 0,5 ml (20%) & 15-30- hariVit.E 0,33 mg, dan P5= 30 hariTuak 0,5 ml (205) & 30 hariVit.E 0,33 mg. ┬  = standar deviasi (SD).   4. Kesimpulan   Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini ditemukan bahwa pemberian tuak  0,016 ml (20%)/g BB mencit  oral membuat kecenderungan terjadinya penurunkan laju produksi dan kwalitas eritrosit mencit,  hal ini kemungkinan disebabkan karena efek oksidan (radikal bebas) dari tuak terhadap sum-sum tulang  terutama diprekursor eritrosit sehingga menimbulkan gangguan pembentukan eritrosit dan sekaligus mengganggu kelangsungan hidup sel eritrosit mencit.  Penambahan antioksidan yang memadai dalam tubuh mencit berupa Viamin E dengan dosis 0,011mg/g BB oral terbukti dapat mencegah terjadinya penurunan laju produksi dan  penurunan kwalitas eritrosit mencit, hal ini disebabkan karena antioksidan dapat menetralkan radikal bebas sehingga tidak menimbulkan kerusakan terhadap sel normal, protein dan lemak.  5. Daftar Pustaka  Aitken, R.J., and Clarkson, J.S. 1988. Significance of Reactive Oxygen Species and Antioxidants in Defining the Efficacy of Sperm Preparation Techniques. Journal of Andrology, Nov/Dec; 9(6): 367-376.  Aisyah R, Shanti L, dan Tetri W., 2003. Efek pemberian Natrium Siklamat secara Oral terhadap karakteristik Hematologis tikus putih (Rattus norvegicus L.). Vol. 5, No. 2. Hal. 124-130.   Baraas F & M.Jufri (1999) Antioksidan dan Penyakit Jantung. Prima Krida Pers, Jakarta. Hal:25.   Bijanti, R, Wahjuni R.S., Utomo B., Partosoewignjo S.(1997).  Penuntun Praktika   Laboratorium Patologi Klinik Veteriner Bidang Studi   Kesehatan Ternak Retikulosit (%) Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Komputer dan Sains 2019 Aula AMIK Imelda, 3 Agustus 2019, AMIK IMELDA, Medan – Indonesia http://sintaks.kitamenulis.id/index.php/Sintaks  Pengaruh Vitamin E Terhadap Sel Darah Merah Mencit (Musmusculus,L) yang dipapari  Tuak. Oleh : Norong Perangin-angin, Meriani Herlina 779 Terpadu .Surabaya : Laboratorium Patologi Klinik Veteriner Fakultas Ked.HewanUniversitasAirlangga.  Defeng, (2001), Alkohol, Oxidative Stress, and Free Radical Damage  Depkes, R.I. (1992), Petunjuk Pemeriksaan Hematologi, Jakarta, Pusat Laboratorium Kesehatan.  Depkes, RI (1989), Hematologi,  Jakarta, PusatPendidikanTenagaKesehatan  Evans, W. J. (2000),   Vitamin  E, vitamin C, and exercise. Am J Clin Nutr, 72,    647S- 52S. Foster HL, Fox JG, Smell JP. 1981 The Mouse in Biomedical Research Vol I. New York: Academic Press,  Guyton, A. C.& Hall, J.E (2006), Text book of medical physiology,11 Editions  Halliwell, B. & Whiteman, M. (2004), Measuring reactive species and oxidative damage in vivo and in cell culture: how should you do it and what do the results mean? Br J Pharmacol, 142, 231-55.  Hariono, B. (1998), Patologi Klinik I. Bagian Kimia Medik Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, UGM Press. Yogyakarta.  Hariyatmi (2007) Efek Suplemen Antioksidan  vitamin E pada kadar Lemak Peroksida darah Tikus Putih (Ratus Norvegicus L); J.MIPA  22 :1-11  H. & Traber, M. G. (2005), Vitamins E and C are safe across a broad range of intakes. Am J ClinNutr, 81, 736-45.  Hoftbrand, A.V. dan J.E. Pettit. 1987. Kapita Selekta Haematologi. Edisi 2, Penerjemah: Darmawan, I. Jakarta. EGC PenerbitBukuKedokteran.  Kusumawati, Smith & Mangkoewidjojo. (1988), Bersahabat dengan Hewan      Coba,Gajah Mada University Press. Yogyakarta.  Kehrer, J.P. 1993.Free radicals as mediators of tissue injury and disease. Critical Reviews in   Toxicology 23:21–48,  Knight, J.A. 1998. Free radicals: Their history and current status in aging and disease. Annals  of Clinical and Laboratory Science 28:331–346, 1998.  Kusumawati, Smith & Mangkoewidjojo. (1988), Bersahabat dengan Hewan Coba Gajah Mada University Press. Yogyakarta.  Lane-Pebber W. 1976 Laboratory Mouse. The UFAW Handbook on the Care and   Management of Laboratory Animal. Edinburg London New York: Churchill Livingstone,  Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Komputer dan Sains 2019 Aula AMIK Imelda, 3 Agustus 2019, AMIK IMELDA, Medan – Indonesia http://sintaks.kitamenulis.id/index.php/Sintaks  Pengaruh Vitamin E Terhadap Sel Darah Merah Mencit (Musmusculus,L) yang dipapari  Tuak. Oleh : Norong Perangin-angin, Meriani Herlina 780  Notoadmodjo, S. (2002), Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta. Jakarta.  Soewoto H., Sadikin M., Inawati S.W., Retno D., Abadi P., Dkk. (2001), Biokimia: Experimen Laboratorium, Cetakan I, WidyaMedika, Jakarta.  Slater, T. F. (1984), Free radical - mechanisms in injury, Biochem, 222, 1-15.  Smith Jhon, B.B.V.Sc. & Mangkoewidjodjo Soesano, (1988), PemeliharaanPembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. UI Press  Jakarta.  Sugandi E, Sugiarto. (1994), Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Andi Offset Yogyakarta, 8, 24  O, H. 1993. Aren: Budidaya dan Multigunanya. Yogyakarta: PenerbitKanisius.  Telford, R. D., Sly, G. J., Hahn, A. G., Cunningham, R. B., Bryant, C. & Smith, J. A.(2002) Footstrike is the major cause of hemolysis during running. J.Appl Physiol, 94, 38-42.  

Pengaruh Vitamin E Terhadap Sel Darah Merah Mencit  (Musmusculus,L) yang dipapari Tuak

https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/sintaks/article/download/850/677

Pengaruh Vitamin E Terhadap Sel Darah Merah Mencit (Musmusculus,L) yang dipapari Tuak

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Direktori Jurnal Elektronik Universitas Imelda Medan