Konsep pendidikan tauhid M. Natsir dan relevansinya dengan kurikulum STID M. Natsir

Abstract

This study aims to describe the concept of monotheism education of M. Natsir and its relevance to the curriculum of the M. Natsir College of Da'wah Sciences. This research method uses qualitative research in the form of Library Research with descriptive data analysis. The results of this study found that the concept of monotheism education of M. Natsir was based on the word of Allah QS. Lukman: 13-14 about the teaching of monotheism from Lukman to his son, QS. . Ali-Imran: 112 about holding fast to monotheism, and QS. As-Saffat: 102 about the fruit of monotheism that gives birth to submission and obedience to God. This concept has relevance to the STID M. Natsir curriculum which provides monotheism courses for four semesters to print dais as learning outcomes for graduates. The relevance includes; 1) In-depth and complete teaching of monotheism, 2) Proof of monotheism of graduate students with the readiness to preach as envoys of the Indonesian Islamic Da'wah Council, 3) The fruit of monotheism is the resilience of the preacher at the job site by teaching and understanding the dangers of thinking contrary to the principle of monotheism. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep pendidikan tauhid M. Natsir dan relevansinya dengan kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah M. Natsir. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif berbentuk Library Research dengan analisis data deskriptif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa konsep pendidikan tauhid M. Natsir didasari firman Allah QS. Lukman: 13-14 tentang pengajaran tauhid dari Lukman kepada anaknya, QS. . Ali-Imran: 112 tentang berpegang teguh kepada tauhid, dan QS. As-Saffat: 102 tentang buah tauhid yang melahirkan ketundukan dan kepatuhan kepada Tuhan. Konsep ini memiliki relevansi dengan kurikulum STID M. Natsir yang menyediakan mata kuliah tauhid selama empat semester untuk mencetak dai sebagai capaian pembelajaran lulusannya. Relevansi itu mencakup; 1) Pengajaran tauhid yang mendalam dan utuh, 2) Pembuktian ketauhidan lulusan mahasiswa dengan kesiapan berdakwah sebagai utusan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, 3) Buah tauhid adalah ketahanan dai di lokasi tugas dengan mengajar dan memahamkan masyarakat bahaya pemikiran yang bertentangan dengan prinsip tauhid

    Similar works