Pengolahan Secara Kimiawi-Otoklaf Terhadap Nilai Kecernaan Bulu Ayam dan Aktivitas Antioksidan Hidrolisat

Abstract

Bulu ayam merupakan limbah dari industri pemotongan unggas yang melimpah, tetapi dapat menjadi masalah lingkungan yang serius dan sumber bibit penyakit bila tidak diproses. Penelitian ini bertujuan membandingkan 3 metode pengolahan bulu ayam dalam meningkatkan nilai kecernaan bulu ayam dan aktivitas antioksidan di dalam hidrolisatnya. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap dengan 3 pengolahan bulu ayam dan masing-masing perlakuan 2 ulangan. Perlakuan merupakan kombinasi kimiawi-otoklaf yaitu : 1) ai+otoklafr, 2) larutan Na2SO3 0,21% +otoklaf dan 3) larutan HCl 0,01M+otoklaf. Perlakuan dengan pelarut dilakukan pada suhu 80oC selama 1 jam dan dilanjutkan dengan inkubasi selama 20 jam pada suhu ruang. Setelah itu, di otoklaf pada suhu 121oC, tekanan 21psi selama 30 menit. Variabel yang diukur adalah rendemen dan kadar protein bulu ayam setelah hidrolisis dan hidrolisatnya, kecernaan bahan kering dan protein dari bulu ayam setelah hidrolisis, serta aktivitas antioksidan hidrolisat. Rendemen bulu ayam hasil hidrolisis dari 3 perlakuan berkisar 86,67-95,90% dengan kadar protein rataan 87,18%. Nilai kecernaan bahan kering dan protein tertinggi diperoleh dengan perlakuan natrium sulfit. Rendemen hidrolisat tertinggi dihasilkan oleh perlakuan asam khlorida (8,75%) tetapi aktivitas antioksidan tertinggi terdapat dalam hidrolisat dari perlakuan natrium sulfit. Disimpulkan bahwa pengolahan bulu ayam dengan pelarut 0,21%Na2SO3+otoklaf menghasilkan bulu ayam hasil hidrolisis dengan nilai kecernaan bahan kering dan protein tertinggi dan hidrolisat dengan kemampuan aktivitas antioksidan tertinggi

    Similar works