Pendekatan Simulakra Terhadap Kekerasan Dalam Film Kartun Tom & Jerry

Abstract

Terlepas dari sisi rating keberadaan media Televisi di Indonesia, dari pendekatan simulakra ternyata tayangan film kartun lewat media TV juga membawa dampak bagi penontonnya. Tayangantayangan televisi tidak lebih dari sebuah dongeng besar untuk meninabobokan pemirsa. Dan yang paling berbahaya, tayangan pemberitaan di televisi ternyata telah menjadi hantu simulakra yang paling menakutkan. Bagaimana tidak, tayangan pemberitaan televisi tidak lagi mencerminkan keadaan yang sebenarnya namun sudah menjadi kenyataan itu sendiri. Inilah yang disebut Baudrillard sebagai hyperreality atau realitas semu. Tom and Jerry, begitu akrab di kalangan anak-anak, sayangnya dibalik keakraban tersebut, tersembunyi adanya ancaman, pemecahan masalah tokohnya cenderung dilakukan dengan cepat dan mudah melalui tindakan kekerasan. Cara-cara seperti ini relatif sama dilakukan oleh musuhnya (tokoh antagonis). Ini berarti tersirat pesan bahwa kekerasan harus dibalas dengan kekerasan, begitu pula kelicikan dan kejahatan lainnya perlu dilawan melalui cara-cara yang sama.Dengan kemampuan berpikir yang masih amat sederhana, dapat dimaklumi jika anak-anak cenderung menganggap film kartun yang ia tonton di layar televisi adalah sesuatu hal yang nyata

    Similar works