Kesatuan Ilmu dalam Bingkai Pemikiran Pendidikan Islam Perspektif Ismail Raji al-Faruqi

Abstract

Al-Faruqi was one of the Moeslim philosopher who had developed reflexion of modern Islam. His initiative was so genious when solving problems that happened to moeslims. His idea about science Islamization was the effort process to neutralized and minimalized the effect of science and to put Islam as science reflexion or science base. Besides, it was as a way to make moeslim ideology hallow and truly holy against secular theory. This research used type of conceptual research, the data source obtained from literature review and the main source was from Ismail Raji Al-Faruqi masterpiece and supported by conformable data with the discussion. From that, he islamized science based on Al-Quran and As-Sunnah, furthermore monotheism and also his viewpoint in combining the dicipline of Islam and scientific field. Through it, by existance the purpose to upgrade knowledge integralization, as well as his statement, theory of science Islamization could deliver science expansion to the real level. But, in order to reach the purpose, Al-Faruqi compiled twelve actions that should be implemented in Islamic education surroundingsAl-Faruqi sebagai salah satu tokoh filsuf muslim yang dapat mengembangkan refleksi Islam modern. Inisiatif dari al-Faruqi begitu sangat genius pada saat menyelesaikan suatu permasalahan-permasalahan yang sedang dialami oleh penganut muslim. Hasil buah pikiran al-Faruqi tentang Islamisasi sains adalah proses ikhtiar untuk menetralkan sekaligus meminimalisirkan perihal pengaruh ilmu sains serta menempatkan Islam sebagai refleksi ilmu sains atau landasan dalam ilmu sains. Selain itu, sebagai cara untuk menyucikan ideologi-ideologi muslim dan  sungguh-sungguh suci atau bersih terhadap teori yang sekuler. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian konseptual, sumber datanya didapat dari bahan-bahan pustaka, dan paling terutama pada salah satu karya Ismail Raji al-Faruqi serta didukung oleh data-data yang selaras dengan pembahasan ini. Dari hal tersebut, al-Faruqi dalam mengislamisasikan sains berlandaskan Al-Qur’an dan as-Sunnah, selain itu tauhid juga sebagai pandangannya dalam penyatuan disiplin bidang keIslaman dengan bidang sains.  Melalui itu, patut dengan adanya sebuah tujuan untuk pemutakhiran dalam integralisasi ilmu, seperti halnya dilambungkan oleh al-Faruqi, teori islamisasi sains yang dapat mengantarkan ekspansi sains pada derajat yang sesungguhnya. Namun, agar mencapai tujuan tersebut, al-Faruqi menyusun 12 gerakan yang harus dilakukan secara runtut dalam islamisasi sains serta perihal tersebut perlu untuk diimplementasikan didalam lingkungan pendidikan Islam

    Similar works