PIKIRAN SADAR DAN BAWAH SADAR

Abstract

Setiap manusia normal terlahir dengan potensi Pikiran Sadar dan Bawah Sadar yang sama. Namun, dalam proses tumbuh-kembang seorang manusia hanya sebagian kecil saja dari seluruh potensi yang berkembang sepenuhnya dalam Pikiran Sadar. Umumnya manusia modern tidak banyak menggunakan potensi Bawah Sadarnya karena di sekolah dia hanya diajarkan bagaimana menggunakan pikiran Sadarnya (logika dan analisa). Padahal kalau kita maumenggunakan potensi Bawah Sadar kita, manusia bias mengembangkan dirinya ke level yang lebih tinggi. Oleh karena itu, sebagaimana manusia yang berakal, sudah sepantasnya kita mengelola dengan baik pikiran kita, karena pikiran itu akan mempengaruhi segala aksi dan tindakan serta perilaku individu. Dalam konteks relijiousitas, terlihat jelas betapa Allah memberikan kemuliaan kepada manusia dengan menganugerahinya pikiran. Dengan pikiran ini manusia dapat membedakan baik dan buruk, serta memahami ilmu-ilmu yang Allah turunkan melalui malaikat dan Rasulnya. Pikiran inilah yang kemudian menuntun manusia untuk dapat memahami hakikat dan tujuanhidup di dunia. Pikiran sebagai media untuk memahami kebesaran ciptaan Allah yang ada di langit dan bumi. Demikian juga dalam hal pendidikan, pikiran merupakan faktor utama dalam hal memahami pengajaran-pengajaran yang Allah berikan dalam Al-Qur’an terhadap ummat-ummat terdahulu

    Similar works