 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis preferensi jenis kelamin komunitas “Bengkulu Vidgram” dalam memposting konten instagram. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan purposive sampling untuk memilih informan yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Hasil penelitian ini adalah anggota Laki-laki “Bengkulu Vidgram” cenderung mengunggah foto yang berkaitan dengan sektor publik seperti skill, hobi, dan pekerjaan, sedangkan anggota perempuan komunitas “Bengkulu Vidgram” cenderung mengunggah foto yang berkaitan dengan sektor domestik seperti kegiatan memasak, makeup, dan kebersamaan bersama teman dan keluarga. Preferensi atau kecenderungan dipengaruhi oleh jenis konten yang diakses dan faktor kebudayaan yaitu budaya patriarki yang telah tertanam sejak kecil pada masyarakat Indonesia

Sufita, Nuruh Hasanah

Widiastuti, Wahyu

English

Open Journal System (OJS) Universitas Bengkulu

JURNAL KAGANGA, VOL. 4 NO. 1, APRIL  2020   78  Analisis Preferensi Jenis Kelamin Komunitas “Bengkulu Vidgram”   Dalam Memposting Konten Instagram   Nuruh Hasanah Sufita, Wahyu Widiastuti Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Bengkulu sufitafifi@gmail.com   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis preferensi jenis kelamin komunitas “Bengkulu Vidgram” dalam memposting konten instagram. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif  dan purposive sampling untuk memilih informan yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Hasil penelitian ini adalah anggota Laki-laki “Bengkulu Vidgram” cenderung mengunggah foto yang berkaitan dengan sektor publik seperti skill, hobi, dan pekerjaan, sedangkan anggota perempuan komunitas “Bengkulu Vidgram” cenderung mengunggah foto yang berkaitan dengan sektor domestik seperti kegiatan memasak, makeup, dan kebersamaan bersama teman dan keluarga. Preferensi atau kecenderungan dipengaruhi oleh jenis konten yang diakses dan faktor kebudayaan yaitu budaya patriarki yang telah tertanam sejak kecil pada masyarakat Indonesia.      Kata kunci: Bengkulu Vidgram, Jenis Kelamin, Preferensi Media, Metode Penelitian Kualitatif.   Analysis of Gender Preference Community "Bengkulu Vidgram"  In Posting Instagram Content  ABSTRACT  This study aims to find out how to analyze the gender preferences of the "Bengkulu Vidgram" community in posting Instagram content. This study uses qualitative and purposive sampling methods to select informants who are in accordance with established conditions. The results of this study are male members of the "Bengkulu Vidgram" tend to upload photos related to the public sector such as skills, hobbies, and jobs, while female members of the "Bengkulu Vidgram" community tend to upload photos related to the domestic sector such as cooking, makeup, and togetherness with friends and family. Preferences or trends are influenced by the type of content accessed and cultural factors, namely patriarchal culture that has been embedded since childhood in Indonesian society. Keywords: Bengkulu Vidgram, Gender, Media Preferences, Qualitative Research Methods.JURNAL KAGANGA, VOL. 4 NO. 1, APRIL  2020   79  PENDAHULUAN Bengkulu Vidgram adalah komunitas yang aktif mengunggah video dengan berbagai konten di instagram. Saat ini Bengkulu Vidgram memiliki 27 orang anggota dengan 11 orang anggota perempuan dan 15 orang anggota laki-laki. Saat ini akun Bengkulu Vidgram sudah memiliki lebih dari 20.000 pengikut dan mengunggah 504 konten di instagram. Anggota yang bergabung pada umumnya memiliki kemampuan dan ketertarikan dibidang fotografi dan videografi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada akun instagram, anggota perempuan Komunitas Bengkulu Vidgram lebih aktif mengakses instagram dalam kehidupan sehari-hari. Konten yang dibagikan antara anggota perempuan dan laki-laki pada akun instagram mereka pun berbeda. Meskipun sebagian besar anggota komunitas Bengkulu Vidgram memilki keterampilan dalam bidang fotografi dan videografi tetapi dalam akun instagram pribadi mereka tidak menunjukan hal tersebut. Kecenderungan jenis konten yang diunggah oleh laki-laki atau perempuan anggota komunitas Bengkulu Vidgram disebut preferensi. Preferensi adalah kecenderungan untuk memilih sesuatu yang lebih disukai daripada yang lain. Preferensi merupakan bagian dari komponen pembuatan keputusan dari seorang individu. Komponen-komponen tersebut antara lain melingkupi persepsi, sikap, dan nilai. Salah satu survey yang dilakukan oleh situs Social On The Rocks, sebuah web terkemuka untuk gadget & technology yang berbasis di Amerika Serikat, menemukan bahwa terdapat lebih banyak pengguna wanita (55%) dari pada pengguna laki-laki yang jumlahnya sebesar 45%. Hal tersebut dipengaruhi oleh kecenderungan wanita untuk lebih terbuka dalam berbagi kehidupan.  TINJAUAN PUSTAKA Media Baru Istilah ‘media baru’ telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah mencakup seperangkat teknologi komunikasi terapan yang semakin berkembang dan beragam. Ciri utama media baru adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang JURNAL KAGANGA, VOL. 4 NO. 1, APRIL  2020   80  terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana (McQuail, 2011). Instagram Instagram merupakan salah satu media sosial yang populer di Indonesia, hal ini terbukti dengan Indonesia yang menduduki peringkat ke-tiga pengguna Instagram terbanyak di dunia (We Are Social yang dikutip oleh Kompas, 2018). Pada tahun 2016 Instagram merilis fitur baru yaitu Instastories. Pada fitur ini pengguna instagram dapat membagikan keseharian mereka lewat video ataupun foto. pihak instagram juga menambahkan filter berbagai jenis karakter pada instastories yang membuat fitur ini lebih menarik. Gender dan Penggunaan Media Sosial Instagram Secara terminologis, gender bisa didefinisikan sebagai harapan-harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan. Sedangkan perempuan pada bidang domestik (bertanggung jawab terhadap pemeliharaan keluarga dan tugas dalam rumah tangga) yang dianggap kurang mempunyai nilai sosial-ekonomi. Pendefinisian kerja seperti ini merupakan manifestasi ideologi gender dalam sistem sosial yang patriarki (Britgitta dalam Dhyah dan Nobertus, 2013). Berdasarkan pra penelitian yang dilakukan, perempuan lebih sering mengunggah dengan konten memasak, kecantikan, dan kebersamaan bersama keluarga, sedangkan laki-laki hanya mengunggah konten yang dianggap penting seperti tentang pekerjaan dan hobi.    Preferensi Media Preferensi adalah kecenderungan untuk memilih sesuatu yang lebih disukai daripada yang lain. Preferensi merupakan bagian dari komponen pembuatan keputusan dari seorang individu. Komponen-komponen tersebut antara lain melingkupi persepsi, sikap, dan nilai. Komponen tersebut saling mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan.  METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin mengetahui bagaimana pola  preferensi jenis kelamin anggota “Bengkulu Vidgram” dalam mengunggah konten instagram.  JURNAL KAGANGA, VOL. 4 NO. 1, APRIL  2020   81  Dalam penelitian ini informan yang diperlukan  adalah anggota komunitas “Bengkulu Vidgram” yang dapat memberikan informasi sesuai dengan tujuan penelitian.  Pada penelitian ini, akan digunakan teknik pengumpulan data yang relevan dengan metode penelitian kualitatif yaitu: data primer yang terdiri dari wawancara, observasi, dan dokumentasi.  Serta data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai literature/referensi berupa buku-buku, skripsi penelitian terdahulu, jurnal, artikel dari internet serta bahan-bahan referensi lainnya yang berkaitan dengan penelitian.  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN  Hasil Penelitian Pada penelitian ini diuraikan data dan hasil pengamatan tentang pemasalahan yang telah dirumuskan pada rumusan masalah yaitu “Bagaimana preferensi lakilaki komunitas Bengkulu Vidgram dalam memposting konten instagram” dan “Bagaimana preferensi perempuan komunitas Bengkulu Vidgram dalam memposting konten instagram”. Dalam memperoleh data pada penelitian ini diuraikan hasil penemuan data berupa informasi yang didapatkan di lapangan selama proses penelitian berlangsung. Data-data yang didapatkan berupa informasi yang berasal dari jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada informan. Hasil penelitian berisikan tentang penjelasan deskriptif mengenai preferensi jenis kelamin komunitas Bengkulu Vidgram dalam mengunggah konten instagram.   Sudah berapa lama mempunyai akun instagram dan alasan membuat akun instagram Alasan infroman membuat akun instagram adalah ikut teman sekitar yang sudah memiliki akun instagram. Untuk kapan pertama kali membuat akun instagram jawaban yang diberikan cukup bervariasia. Dua informan yaitu Alpin dan Riyan mengaku memiliki akun instagram dari tahun 2015, sedangkan Nia Anisa pada awal SMA dan Adel pada awal SMP. Sudah berapa lama bergabung dengan komunitas Bengkulu Vidgram dan alasan bergabung komunitas Bengkulu Vidgram Anggota Bengkulu Vidgram rata-rata memiliki kemampuan dibidang fotografi dan videografi sehingga mereka bisa saling berbagi ilmu satu sama lain. Video tersebut biasanya akan di unggah pada akun instagram JURNAL KAGANGA, VOL. 4 NO. 1, APRIL  2020   82  Bengkulu Vidgram atau ada beberapa anggota yang juga menunggah video yang sudah dibuat diakun instagram pribadi. Kegiatan mengunggah video ini adalah bukti adanya suatu budaya dimana pengguna media khususnya media sosial instagram tidak hanya bisa mendapatkan informasi dari instagram tetapi juga dapat berpartisipasi dalam memberikan informasi dengan cara mengunggah video yang telah dibuat ke instagram, baik di feed instagram maupun di instastory. Kegiatan yang dilakukan informan bersama komunitas “Bengkulu Vidgram” Ketika sedang berkumpul bersama anggota “Bengkulu Vidgram” yang lain banyak hal yang dibicarakan. Mulai tentang kehidupan sehari-hari, bersenda gurau sampai bertukar pikiran mengenai dunia forografi dan videografi yang dapat menambah pengetahuan dan kemampuan masing-masing anggota pada bidang tersebut. Selain ngobrol, mengikuti event bersama seperti menonton konser juga menjadi salah satu cara untuk menjalin hubungan baik antar anggota komunitas.  Keempat informan mengaku ikut berkontribusi ketika proses pembuatan karya bersama seperti proses pembuatan video. Kontribusi ini dapat berupa menyumbangkan ide, berada di depan kamera dengan menjadi cast atau berada di belakang kamera untuk edit video.  Waktu yang dihabiskan informan untuk mengakses instagram dan tujuannya Informan mengatakan mengakses instagram setiap hari. Hanya saja informan laki-laki yaitu Riyan dan Alpin hanya mengakses instagram pada waktu tertentu. Sedangkan informan perempuan yaitu Adel dan Nia Anisa cenderung lebih sering mengakases instagram. Sementara itu, tujuan informan dalam mengakses instagram adalah untuk mendapatkan informasi dan mengunggah konten. Hanya saja informan laki-laki lebih suka mencari informasi tentang fotografi dan berita yang sedang viral sedangkan perempuan lebih suka mencari informasi tentang kecantikan. Untuk tujuan mengunggah konten, informan laki-laki ingin mempromosikan karya dan berbagi tentang hobi mereka, sedangkan informan perempuan lebih cenderung membagikan kegiatan sehari-hari, curhat, dan membagikan konten tentang kecantikan dan konten yang bersifat lebih pribadi.   Seberapa sering informan mengunggah konten di feed instagram dan instastory dan tujuan mengunggah konten di feed instagram. JURNAL KAGANGA, VOL. 4 NO. 1, APRIL  2020   83  Informan biasanya mengunggah foto atau video yang benar-benar mereka anggap bagus di feed instagram sedangkan mengunggah kegiatan sehari-hari yang lebih banyak di instastory. Dari hasil wawancara juga didapatkan informan laki-laki yaitu Riyan dan Alpin tidak terlalu sering mengunggah konten di instagram, mereka hanya mengunggah konten yang mereka anggap penting dan menarik seperti tentang hobi dan pekerjaan yang berada pada sektor publik, informan laki-laki mengaku jarang mengunggah konten tentang kehidupan sehari-hari di instagram. Konten apa saja yang sering diunggah informan dan tujuan mengunggah konten tersebut Terdapat perbedaan konten yang sering diunggah oleh informan laki-laki dan perempuan. Informan laki-laki yaitu Riyan dan Alpin mengaku sering mengunggah tentang hobi dan pekerjaan mereka di instagram sedangkan informan perempuan yaitu Adel dan Nia Anisa mengaku lebih sering mengunggah konten tentang kegiatan sehari-hari, kecantikan, dan masakan. Adel dan Nia Anisa mengaku lebih senang jika mereka dikenal bisa merias diri atau make up dan bisa memasak, sedangkan informan laki-laki yaitu Alpin dan Riyan mengaku lebih senang jika dikenal sebagi laki-laki yang memiliki skill yaitu dibidang fotograrafi dan videografi.   Konten atau informasi yang sering informan akses dari berbagai media sosial seperti instagram dan youtube Mengaskes informasi tentang fotografi dan videografi pada instagram ataupun youtube lebih sering dilakukan oleh informan laki-laki. Sedangkan pada informan perempuan terdapat kesamaan yaitu suka mengakses video tentang kecantikan pada instagram dan youtube. Pendapat informan mengenai seberapa penting mengunggah konten yang identik dengan laki-laki (sektor publik) dan konten yang identik dengan perempuan (sektor domestik) pada instastory ataupun feed instagram beserta alasannya Informan laki-laki mengaku tidak ingin dianggap seperti perempuan yang sering mengunggah konten tentang kegiatan sehari-hari bersama teman dan keluarga, kegiatan memasak dan merias diri. Informan laki-laki beranggapan bahwa perempuan memang harus berada di sektor domestik dan laki-laki di sektor publik.   Pembahasan JURNAL KAGANGA, VOL. 4 NO. 1, APRIL  2020   84  Dari wawancara yang dilakukan, empat informan mengatakan bahwa mereka mulai bergabung di komunitas “Bengkulu Vidgram” sejak tahun 2015 dan 2016. Alasan bergabung pada komunitas ini adalah ingin menyalurkan kreatifitas yang mereka miliki dan ingin menambah ilmu pada bidang fotografi dan videografi. Video tersebut biasanya akan di unggah pada akun instagram Bengkulu Vidgram atau ada beberapa anggota yang juga menunggah video yang sudah dibuat diakun instagram pribadi. Kegiatan mengunggah video ini adalah bukti adanya suatu budaya dimana pengguna media khususnya media sosial instagram tidak hanya bisa mendapatkan informasi dari instagram tetapi juga dapat berpartisipasi dalam memberikan informasi dengan cara mengunggah video yang telah dibuat ke instagram, baik di feed instagram maupun di instastory. Dari observasi yang dilakukan pada konten instastory dan feed instagram yang diunggah oleh keempat informan terdapat perbedaan konten yang diunggah antara infroman laki-laki dan perempuan. Informan laki-laki cenderung mengunggah konten yang berkaitan dengan hobi dan pekerjaan sedangkan informan perempuan cenderung mengunggah konten tentang kebersamaan bersama teman dan keluarga, kecantikan, dan makanan. Perbedaan konten yang diunggah oleh informan laki-laki dan perempuan juga dipengaruhi oleh konten yang mereka akses ataun informasi yang informan dapatkan dari instagram maupun media sosial lainnya seperti youtube. Dari wawancara mendalam yang dilakukan, informan laki-laki mengaku sering mengakses video yang berkaitan dengan fotografi dan videografi pada akun instagram maupun youtube.  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah melakukan penelitian mengenai preferensi jenis kelamin komunitas “Bengkulu Vidgram” dalam memposting konten instagram dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan berdasarkan hasil pengumpulan data melalui proses wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, dapat ditarik kesimpulan bahwa:  1. Anggota komunitas “Bengkulu Vidgram” yang berjenis kelamin laki-laki cenderung lebih sering mengunggah konten yang berhubungan dengan sektor publik seperti JURNAL KAGANGA, VOL. 4 NO. 1, APRIL  2020   85  hobi, pekerjaan, dan skill di instagram, sedangkan anggota komunitas “Bengkulu Vidgram” yang berjenis kelamin perempuan lebih cenderung mengunggah konten yang berhubungan dengan sektor domestik seperti keseharian bersama teman dan keluarga, berbagi tentang dunia kecantikan, masakan, bahkan curhat di instagram.  2. Preferensi anggota komunitas “Bengkulu Vidgram” dalam mengunggah konten instagram dipengaruhi oleh informasi yang  didapatkan dari akun instagram atau youtube yang sering di akses. Anggota komunitas “Bengkulu Vidgram” yang berjenis kelamin laki-laki sering mengakses akun yang berhubungan dengan dunia fotografi dan videografi, sedangkan anggota komunitas “Bengkulu Vidgram” perempuan sering mengakses akun yang beauty vlogger, tutorial dan art yang selaras dengan konten yang sering diunggah pada instagram pribadi.   3. Preferensi yang ada dalam mengunggah konten instagram juga timbul karena adanya faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi.  4. Mengunggah konten yang berkaitan atau sesuai dengan jenis kelamin di instagram dianggap penting karena masyarakat atau followers bisa melihat kebiasaan, apa saja yang  dilakukan, dan menilai seseorang dari konten yang diunggah melalui media sosial seperti instagram baik pada feed instagram maupun instastory. Informan ingin mengunggah konten yang sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat berdasarkan jenis kelamin.  DAFTAR PUSTAKA Buku  Atmoko, B. D. (2012). Instagram Handbook. Jakarta: Media Kita  Devito, Joseph A. (2011). Komunikasi Antar Manusia. Tangerang: Karisma Publishing group.  Faizah, A., & Firda, S. J. (2018). Arus Metamorfosa Milenial. Kendal: Ernest.  Litlejhon, Stephen W. (2009). Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.  McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.  Moleong, L. J. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.  Mondry. (2008). Pemahaman Teori Dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia. Muhidin,  S. A. (2011). Panduan Praktis Memahami Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.  JURNAL KAGANGA, VOL. 4 NO. 1, APRIL  2020   86  Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada .  Rokhmansyah, (2016). Pengantar Gender Dan Feminisme. Yogyakarta: Garudhawaca.  Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuanitatif, Kualitatif dan R&D . Bandung: Alfabeta.  Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: MedPress.  Skripsi  Prastica, Deby Oka. Instagram Sebagai Media Presentasi Diri: Studi Manajemen Kesan Erving Goffman Pada Mahsiswa Ilmu Komunikasi Angkata 2013 dan 2014 FISIP UNIB. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu. 2017  Alfafa, Silma Rahmah. Motif Penggunaan New Media: Studi Pengaruh Pengguna Instagram Di Kalangan Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2017  Suyadi, Aisyah Astri. Media dan Self Disclosure: Studi Deskriptif Kualitatif Pengungkapan Diri Terhadap Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam Mengakses Path Berdasarkan Gender. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2017   Online https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/11/22/indonesia-penggunatwitter-terbesar-ketiga-di-dunia, diakses pada 5 desember 2018  https://tekno.kompas.com/read/2018/03/02/08181617/indonesia-penggunafacebook-terbanyak-ke-4-di-dunia, diakses pada 5 desember 2018  https://tekno.kompas.com/read/2018/10/06/10512437/hari-ini-dalam-sejarahaplikasi-instagram-dirilis, diakses pada 1 Maret 2019               

Analisis Preferensi Jenis Kelamin Komunitas “Bengkulu Vidgram” Dalam Memposting Konten Instagram

https://ejournal.unib.ac.id/jkaganga/article/download/21298/9847

Analisis Preferensi Jenis Kelamin Komunitas “Bengkulu Vidgram” Dalam Memposting Konten Instagram

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Open Journal System (OJS) Universitas Bengkulu