Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola agroforestri yang diterapkan oleh masyarakat Desa Gempolan dan pendapatan yang diperoleh masyarakat dari tanaman keras dalam sistem agroforestri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitik dengan pengambilan sampel melalui Proportionate Random Sampling. Jumlah responden yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah 20% (38 orang) dari total masyarakat Desa Gempolan yang memiliki hutan rakyat dengan sistem agroforestri. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dengan kuesioner, pembuatan petak ukur berukuran 40 × 25 m2 di lahan agroforestri dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua pola agroforestri yang diterapkan oleh masyarakat Desa Gempolan yaitu pola alternate rows dan random mixture. Sebanyak 37 responden mempraktikkan pola agroforestri random mixture dan 1 responden mempraktikkan pola alternate rows. Tanaman keras yang dibudidayakan antara lain meliputi sengon, jati, mahoni, waru, akasia, mindi, dan suren. Selanjutnya hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani memperoleh rerata total penerimaan dari budidaya tanaman keras sebesar Rp.190.349.105/ha dan biaya produksi Rp.4.823.757/ha, sehingga potensi pendapatan adalah Rp.185.525.349/ha