PT Satria Pratama Mandiri memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi seluas 8.054 ha. Penambangan dengan sistem tambang terbuka. Oleh karena itu penelitian bertujuan untuk 1) mengidentifikasi keadaan situasi rona awal, 2) menentukan volume tailing yang dibutuhkan dan 3) mendeskripsikan proses tahapan kegiatan reklamasi. Metode penelitian yang digunakan metode kuantitatif yang merupakan metode penelitian sistematis, terencana, dan terstruktur. Data yang diambil berupa pengamatan rona awal lokasi penelitian, dan spesifikasi alat. Data luasan area reklamasi didapatkan dari peta bukaan PT Satria Pratama Mandiri dan diolah dengan aplikasi AutoCAD 2007 dan dilakukan digitasi untuk mengetahui luas area reklamasi. Luas area reklamasi ± 2,41 Ha. Berdasarkan hasil analisis metode reklamasi yang direkomendasikan adalah metode penataan lahan dengan tailing sebanyak 67.082,50 m3 atau 83.853,12 LCM dengan kemiringan 3,8% menggunakan peralatan mekanis (2 dump truck, 1 excavator, 2 bulldozer), perawatan lahan dengan 2000 kg pupuk kompos untuk menurunkan PH dari lahan, dilanjutkan penanaman vertiver 6.025 bibit sebagai penahan laju erosi dan penyerap logam berat. Kebutuhan pupuk untuk penanaman pohon karet dengan sistem pot 27,61 kg Urea, 25,10 kg SP36, 17,57 kg KCl dan 10,04 kg. Penanaman karet sebanyak 1.004 batang, kebutuhan tenaga kerja 35 orang dan waktu yang dibutuhkan dari kegiatan penataan hingga penanaman 7 bulan

Purwoko, Budhi

Setiawati, Septami

Triono, Andri

English

Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

1  PERENCANAAN TEKNIS REKLAMASI PADA PENAMBANGAN EMAS PT SATRIA PRATAMA MANDIRI KECAMATAN KAPUAS DAN KECAMATAN MUKOK KABUPATEN SANGGAU  PROVINSI KALIMANTAN BARAT Andri Triono(1), Budhi Purwoko(2), Septami Setiawati(3) (1)Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak (2,3)Dosen Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak Email: trionoandri11@gmail.com  ABSTRAK PT Satria Pratama Mandiri memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi seluas 8.054 ha. Penambangan dengan sistem tambang terbuka. Oleh karena itu penelitian bertujuan untuk 1) mengidentifikasi keadaan situasi rona awal, 2) menentukan volume tailing yang dibutuhkan dan 3) mendeskripsikan proses tahapan kegiatan reklamasi. Metode penelitian yang digunakan metode kuantitatif yang merupakan metode penelitian sistematis, terencana, dan terstruktur. Data yang diambil berupa pengamatan rona awal lokasi penelitian, dan spesifikasi alat. Data luasan area reklamasi didapatkan dari peta bukaan PT Satria Pratama Mandiri dan diolah dengan aplikasi AutoCAD 2007 dan dilakukan digitasi untuk mengetahui luas area reklamasi. Luas area reklamasi ± 2,41 Ha. Berdasarkan hasil analisis metode reklamasi yang direkomendasikan adalah metode penataan lahan dengan tailing sebanyak 67.082,50 m3 atau 83.853,12 LCM dengan kemiringan 3,8% menggunakan peralatan mekanis (2 dump truck, 1 excavator, 2 bulldozer), perawatan lahan dengan 2000 kg pupuk kompos untuk menurunkan PH dari lahan, dilanjutkan penanaman vertiver 6.025 bibit sebagai penahan laju erosi dan penyerap logam berat. Kebutuhan pupuk untuk penanaman pohon karet dengan sistem pot 27,61 kg Urea, 25,10 kg SP36, 17,57 kg KCl dan 10,04 kg. Penanaman karet sebanyak 1.004 batang, kebutuhan tenaga kerja 35 orang dan waktu yang dibutuhkan dari kegiatan penataan hingga penanaman 7 bulan.  Kata kunci : penambangan emas, perencanaan reklamasi, revegetasi  ABSTRACT PT Satria Pratama Mandiri has a mining business license for production operations covering an area of 8,054 ha. Mining with open pit mining system. Therefore, the research aims to 1) identify the initial baseline situation, 2) determine the volume of tailings required and 3) describe the process of reclamation activities. The research method used is quantitative method which is a systematic, planned, and structured research method. The data taken in the form of observations of the initial baseline of the research location, and the specifications of the tool. The reclamation area data was obtained from the PT Satria Pratama Mandiri opening map and processed with AutoCAD 2007 application and digitized to determine the reclamation area. The reclamation area is ± 2.41 Ha. Based on the results of the analysis, the recommended reclamation method is the land management method with tailings as much as 67,082.50 m3 or 83,853.12 LCM with a slope of 3.8% using mechanical equipment (2 dump trucks, 1 excavator, 2 bulldozers), land treatment with 2000 kg of fertilizer compost to lower the PH of the land, followed by planting vertiver 6,025 seeds to prevent erosion and absorb heavy metals. The need for fertilizer for planting rubber trees with a pot system is 27.61 kg Urea, 25.10 kg SP36, 17.57 kg KCl and 10.04 kg. Planting 1,004 rubber stems, the need for a workforce of 35 people and the time required from structuring activities to planting 7 months.  Keywords: gold mining, reclamation planning, revegetation     2  I. PENDAHULUAN PT Satria Pratama Mandiri merupakan sebuah perusahaan pertambangan emas yang berlokasi di Desa Nanga Biang Kecamatan Kapuas dan Desa Inggis Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Penambangan dilakukan dengan sistem tambang terbuka (open pit mining) dengan metode gali bebas menggunakan bantuan peralatan mekanis yaitu menambang lapisan emas dari singkapan (permukaan) sampai kedalaman tertentu di sepanjang zona penyebaran emas dan tidak ada kegiatan pemisahaan antara overburden (OB) dan bahan galian emas (PT Satria Pratama Mandiri, 2013). Berdasarkan kondisi tersebut, lahan reklamasi khususnya untuk tujuan revegetasi, menghadapi berbagai permasalahan, seperti erosi, tanah-tanah yang miskin unsur hara, tanah pucuk yang tipis atau bahkan tidak ada sama sekali (Abadi, 2009). Dengan adanya masalah yang ditimbulkan, maka perlu dilaksanakan perencanaan reklamasi untuk mengembalikan fungsi lingkungan yang mendekati keadaan situasi rona awal  dan untuk memperbaiki lahan bekas penambangan  agar dapat produktif kembali maka perlu perawatan yang disesuaikan dengan jumlah volume tanah penutup atau bahkan dari Tailing sisa pengolahan yang tersedia kemudian dilakukan penataan lahan dan revegetasi, memperhitungkan teknik, metode dan peralatan yang mempertimbangkan aspek biofisik, lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat agar memberikan dampak positif dari kegiatan reklamasi dan juga sekaligus akan mampu mengurangi dampak negatif dari kegiatan penambangan emas sehingga dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam mempersiapkan perencanaan reklamasi yang baik (Asrofi, 2013)  Perencanaan reklamasi tahap pertama telah dibuat oleh perusahaan untuk  peningkatan izin usaha pertambangan eksplorasi menjadi izin usaha pertambangan operasi produksi yang diajukan setiap 5 tahun, sehingga dalam penelitian ini akan dipergunakan oleh perusahaan dalam memperpanjang izin usaha pertambangan operasi produksi untuk tahap kedua pada lahan yang belum dilakukan penambangan.  II. BAHAN DAN METODE Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah penggabungan metode kualitatif analisis, yaitu dengan cara memilah data yang paling penting dari beberapa jurnal dan metode kuantitatif yang merupakan metode penelitian sistematis, terencana, dan terstruktur.  Alat Penelitian a. Meteran b. GPS Mapping c. Alat Tulis  Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mempelajari literatur–literatur yang berhubungan dengan perencanaan reklamasi. Studi pustaka dilakukan dengan cara mencari dan meninjau referensi untuk melengkapi data-data yang tidak dapat diamati langsung di lapangan yang berkaitan dengan penelitian.  Pengambilan Data Primer Pengamatan Rona Lingkungan Awal Pengamatan rona lingkungan awal adalah salah satu cara untuk mengetahui keadaan awal lokasi penelitian dimana pada saat ini lokasi tersebut masih dalam kondisi belum terkena dampak akibat kegiatan penambangan, sehingga peneliti dapat memiliki data awal berupa vetegasi yang dominan pada lokasi penelitian berupa tanaman karet. Vegetasi tersebut akan menjadi acuan untuk tahap perencanaan reklamasi yang akan dilakukan.  Gambar 1. Vegetasi Rona Awal Lokasi Penelitian                        (Sumber : Survei Lapangan)  Pengukuran Area Rencana Reklamasi Penggambaran topografi daerah penyelidikan Pengukuran area bertujuan untuk mengetahui luas area yang akan dilakukan reklamasi dengan bantuan software AutoCAD 2007 dengan data koordinat yang didapatkan hasil dari kegiatan lapangan yang disesuaikan dengan data rencana bukaan tambang dari PT. Satria Pratama Mandiri.  Pengambilan Data Sekunder Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan beberapa daftar bacaan yang berhubungan dengan permasalahan yang ada, antara lain : a. Keadaan Geografis daerah penelitian b. Lokasi kesampaian daerah penelitian c. Topografi daerah penelitian d. Peta Sekuen Penambangan Perusahaan e. Spesifikasi alat perusahaan 3     Gambar 2. Peta Batas Izin Usaha Pertambangan  (Sumber : Data Perusahaan) Pengolahan Data Penentuan Lokasi Penelitian  Penentuan lokasi penelitian diambil dari peta rencana penambangan PT. Satria Pratama Mandiri selanjutnya data tersebut akan diolah dengan menggunakan AutoCAD 2007 dan ArcGis 10.8 untuk menentukan luasan lokasi penelitian yang akan menjadi lokasi rencana reklamasi.  Perhitungan Ketersediaan Tailing Perhitungan ketersediaan tailing di peroleh dari perhitungan dari perusahaan yang di kombinasikan dari hasil penampang sayatan lokasi penelitian.  Gambar 3. Peta Rona Akhir (Terlampir)                                (Sumber : Data Perusahaan)  Perhitungan Kebutuhan Penataan   Pada metode penataan ini, tailing akan di atur kemiringan sebesar 3,8%, sesuai dengan aturan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.4/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Reklamasi Hutan yang menyebutkan bahwa diperlukan pembuatan teras dengan standar teknis kemiringan lereng <5 %. Kemiringan yang dibentuk bertujuan untuk mencegah terjadinya erosi pada lahan tambang yang telah ditata yang disebabkan oleh air limpasan saat hujan.  Untuk menentukan kebutuhan tailing sebagai penataan lahan peneliti menggunakan metode sayatan untuk mendapatkan kebutuhan tailing yang akan digunakan, yang telah disesuaikan dengan arah kemiringan yang telah ditentukan,      V =L(S1+S2)2 (1) Keterangan : S1 : Luas Penampang 1 (m2) S2 : Luas Penampang 2 (m2) L  : Jarak Antar Penampang (m) Penentuan Alat Mekanis Penentuan peralatan mekanik berguna untuk menentukan produktivitas peralatan untuk menutup bukaan yang akan direklamasi. Penentuan alat dapat ditentukan dengan mempelajari dan mengamati keadaan lokasi penelitian, sehingga target produksi dapat terpenuhi dengan menggunakan alat yang tepat. Alat Gali Muat  a) Produksi Per Siklus q = q1 × K   (2) Keterangan : q  : Produksi per siklus (m3) q1 : Kapasitas munjung (spek alat) (m3) K : Faktor pengisian bucket b) Cycle Time CT = Standar Cycle Time×faktor konversi (3)  Keterangan :  CT : Cycle Time c) Produksi Per Jam      𝑄 =𝑞 × 3600 × 𝐸𝐶𝑇 (4) Keterangan :  Q : Produksi per jam (m3/jam) q : Produksi per siklus 3600 : Konversi jam ke detik E : Efisiensi Kerja CT : Waktu Edar (detik) Alat Gusur a) Produksi Per Siklus  q = L×H2× a (5) Keterangan : q  : Produksi per siklus (m3) L  : Lebar Blade (m3) H : Tinggi Blade (m) a  : Faktor Blade  b)  Cycle Time CT = Standar Cycle Time × faktor konversi (6)  Keterangan :  CT : Cycle Time   4  c)  Produksi Per Jam      𝑄 =𝑞 × 3600 × 𝐸𝐶𝑇 (7) Keterangan :  Q  : Produksi per jam (m3/jam) q  : Produksi per siklus 3600 : Konversi jam ke detik E : Efisiensi Kerja CT : Waktu Edar (detik) III. HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Eksisting Pada saat ini daerah yang dijadikan lokasi penelitian dikarenakan belum ada kegiatan penambangan maka masih berupa lahan hijau yang masih memiliki vegetasi dan tanah penutup dengan luas 2,41 hektar koordinat lokasi dapat dilihat pada (tabel 1 dan Gambar 4). Adapun luasan tersebut didapatkan berdasarkan rencana bukaan atau sekuen penambangan dari rencana penambangan PT Satria Pratama Mandiri, sehingga luasan dari rencanaan bukaan tersebut akan diasumsikam sama dengan luas akhir dari kegiatan penambangan yang akan menjadi dasar luasan penelitian perencanaan reklamasi. Tabel 1. Koordinat Lokasi Penelitian No. Garis Bujur Garis Lintang Longitude Latitude ⁰ ′ ″ BT/E ⁰ ′ ″ LU/LS 1 110 39 39,81 BT 0 0 9,79 LU 2 110 39 39,81 BT 0 0 5,83 LU 3 110 39 44,79 BT 0 0 6,09 LU 4 110 39 44,92 BT 0 0 6,38 LU 5 110 39 44,83 BT 0 0 7,69 LU 6 110 39 44,87 BT 0 0 7,98 LU 7 110 39 45,07 BT 0 0 8,61 LU 8 110 39 45,08 BT 0 0 8,89 LU 9 110 39 44,97 BT 0 0 10,04 LU 10 110 39 44,82 BT 0 0 10,37 LU   Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian (Terlampir) Ketersediaan Tailing  Untuk mengetahui ketersediaan tailing pada lokasi penelitian peneliti menggunakan metode penampang sayatan atau cross section dengan bantuan software AutoCAD 2007. Sayatan di buat sebanyak 6 buah dengan membagi rata antara jarak penampang yaitu 25 meter, kemudian hasil dari sayatan dimasukan ke perhitungan yang peneliti dapatkan dari pihak perusahaan untuk mengetahui jumlah tailing dari hasil pengolahan emas di lokasi penelitian, sehingga di dapatkan jumlah tailing yang tersedia pada lokasi penelitian adalah 137.845 ton.  Kebutuhan Tailing untuk Penataan Pada metode penataan ini, Tailing akan di atur kemiringan sebesar 3,8%, sesuai dengan aturan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.4/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Reklamasi Hutan yang menyebutkan bahwa diperlukan pembuatan teras dengan standar teknis kemiringan lereng <5 %.  Untuk menentukan kebutuhan Tailing sebagai penataan lahan peneliti menggunakan metode penampang sayatan untuk mendapatkan kebutuhan tailing yang akan digunakan, yang telah disesuaikan dengan arah kemiringan yang telah di tentukan. Hasil perhitungan sayatan dapat dilihat pada tabel berikut :  Tabel 2. Penampang Sayatan Kebutuhan Tailing No Penampang Jarak  Penampang  (m) Luas  Penampang  (m2) Volume Antar  Penampang Volume  (m3) 1 A-A' 25 468,81 AB 12.061,01  2 B-B' 25 496,07 BC 12.714,18  3 C-C' 25 521,07 CD 13.415,76  4 D-D' 25 552,19 DE 14.133,36  5 E-E' 25 578,48 EF 14.758,19  6 F-F' 25 602,18      Total  67.082,50  Berdasarkan hasil perhitungan diatas volume Tailing yang dibutuhkan untuk sistem penataan tanah dengan kemiringan 3,8% adalah sebesar 67.082,50 m3 dengan swell factor sebesar 0,8 maka kebutuhan penataan tailing menjadi 83.853,12 LCM. Kebutuhan Peralatan Mekanis  Jumlah tailing yang akan dipindahkan ke lokasi bekas penambangan dengan luas  2,41 Ha adalah sebesar 83.853,12 LCM. Pemindahan Tailing ini akan menggunakan peralatan mekanis berupa alat angkut Dump Truck NISSAN CWB 454 dan alat muat Excavator Komatsu PC 400 LC-8, Adapun waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pemindahan tailing ke lokasi rencana reklamasi adalah selama 36 hari.  Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menata kembali lahan bekas penambangan emas dengan 2 unit alat Komatsu Crawler Dozer D85ESS-2A adalah  92 hari. Perawatan Lahan Tailing  Berdasarkan literatur kondisi lahan tailing cendrung memiliki sifat basa maka perawatan yang direncanakan untuk menurunkan tingkat basa pada lahan akan menggunakan pupuk kompos.  Kompos  tidak  hanya  berfungsi  memperbaiki kemampuan  tanah  dalam  menahan  air,  tetapi  juga 5  menambah  unsur  hara  (Pringadi,  2008).  Penambahan kompos  akan  meningkatkan  C-organik  dan mengefektifkan  penggunaan  pupuk  P  dan  K,  serta sebagai  agen  agregasi  dalam  pembentukan agregat/struktur tanah sehingga porositas tanah menjadi lebih  baik  (Atmojo,  2003;  Pringadi,  2008;  Hafif, dkk,  2012; Duong, 2013).  Selain penggunaan pupuk kompos perawatan lahan juga dibantu dengan tanaman penahan laju erosi, tanaman yang akan digunakan adalah jenis rumput vetiver. Rumput-rumput tersebut mempunyai sifat fitoekstraksi atau fitostabilisasi terhadap logam berat yang ada di tanah Tailing Purwanti (2007).  Kebutuhan pupuk kompos pada perawatan lahan dibutuhkan sebanyak 2000 kg dengan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan penebaran selama 7 hari dengan 10 orangtenaga kerja.  Sedangkan kebutuhan bibit Vertiver untuk lahan seluas 2,41 ha adalah sebanyak 6.025 bibit dengan bantuan 10 tenaga kerja mampu menyelesaikan penanaman dengan waktu 4 hari kerja dengan waktu efektif dalam 1 hari adalah 8 jam, kegiatan penanaman ini akan dilakukan setelah umur penebaran pupuk kompos sudah 1 bulan.  Penanaman Karet dengan Sistem Pot  Jarak yang digunakan dalam perencanaan reklamasi pada lokasi penelitian menggunakan jarak 4×6 meter yaitu sebanyak 1.004 batang dan di tambah factor gagal tumbuh sebesar 10% dari jumlah bibit 100 batang, maka total bibit karet yang dipersiapkan adalah sebanyak 1.104 batang.             Gambar 4. Sistem Lubang Tanam Pot                               (Sumber : Data Primer) Kebutuhan tenaga kerja untuk kegiatan penanaman karet dan pemupukan pada lubang tanam akan menggunakan 10 tenaga kerja dengan jumlah bibit yang akan ditanam dan jumlah pot yang akan dipersiapkan adalah sebanyak 1.004 dan waktu yang dibutuhkan adalah 10 hari, Kegiatan penanaman karet ini akan dilakukan setelah umur perawatan lahan dan penanaman Vertiver sudah 3 bulan  Gambar 5. Peta Rencana Reklamasi (Terlampir)  Gambar 6. Penampang Sayatan Peta Rencana Reklamasi   IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Rona awal wilayah kegiatan reklamasi merupakan lahan yang masih ditutupi vegetasi alami, dimana belum ada kegiatan bukaan lahan untuk kegiatan penambangan, namun lahan tersebut masuk kedalam rencana penambangan emas PT. Satria Pratama Mandiri. b. Pada daerah yang tidak terjangkau titik bor Jumlah Tailing yang akan di pindahkan sebnayak 83.853,12 LCM. Sesuai dengan perencanaan penataan yang dilakukan peneliti. c. Kegiatan Pengembalian Tailing dan penataan Tailing menggunakan peralatan mekanis Excavator 1 Unit, Dump Truck 2 Unit dan Bulldozer 2 Unit. Kegiatan ini berlangsung selama ± 3 bulan. Setelah lahan selesai dilakukan penataan, maka langkah berikutnya melakukan perawatan terhadap lahan tailing, dengan dilakukan pemupukan pada seluruh area reklamasi kebutuhan pupuk yang diperlukan untuk perawatan lahan seluas 2,41 ha adalah 27,61 kg Urea, 25,10 kg SP36, 17,57 kg KCl dan 10,04 kg Mikoriza dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 10 orang memerlukan waktu selama 2,6 jam untuk menyelesaikan penebaran pupuk pada lahan yang dilakukan 6  perawatan. Kegiatan perawatan akan dibiarkan selama 4 bulan, hal ini betujuan agar vegetasi penutup (vertiver) dapat memperbaiki kandungan unsur hara yang hilang, sehingga akan memudahkan pertumbuhan pohon utama yang akan ditanam. Metode yang digunakan untuk penanaman pohon karet adalah metode system pot dengan jarak antar lubang 4x6 meter didapatkan jumlah pot dan bibit yang dibutuhkan sebanyak 1.004 batang. Waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan reklamasi dari pengembalian Tailing sampai penanaman bibit karet di perkirakan akan memakan waktu selama 7 bulan.  Saran Berdasarkan hasil yang didapat dalam penelitian ini, maka ada beberapa saran untuk perbaikan sebagai berikut : a. Metode yang peneliti gunakan dalam kegiatan rencana reklamasi PT Satria Pratama Mandiri hanya meggunakan penanaman sistem pot, akan lebih baik lagi apabila ada pembahasan metode penanaman dengan metode lainnya, seperti : metode perataan dan metode guludan.  b. Kondisi lahan sangatlah berpengaruh terhadap metode yang diterapkan, dikarenakan keterbatasan waktu peneliti hanya menggunakan referensi dari beberapa literatur tidak melakukan pengujian kondisi tanah pada lokasi rencana reklamasi. Akan lebih baik jika dilakukan pengujian terhadap kondisi lahan sebelum dilakukan kegiatan reklamasi ditambah dengan referensi dari beberapa literatur, mengingat kondisi lahan pada lokasi penelitian menggunakan tailing untuk kegiatan penutupan lubang tambang. c. Jarak tanam yang digunakan harus mempertimbangkan karakteristik dari tanaman yang dipilih sebagai pohon utama untuk kegiatan reklamasi. Jarak tanam tidak boleh terlalu jauh atau terlalu dekat dikarenakan akan sangat mempengaruhi produktivitas yang dihasilkan serta lahan dapat dimanfaatkan secara maksimal.               DAFTAR PUSTAKA Asrofi, OW. 2013. Upaya Pemanfaatan Lahan Bekas Galian Tambang Pasir Silika di Kuto Panji. Bangka Belitung : Universitas Negeri Yogyakarta. Abadi KM. 2009. Kondisi Fisik, Kimia dan Biologi Tanah Area Pertambangan Bahan Galian C Pasca Rehabilitasi Lahan (Studi Kasus Kawasan Kebun Campuran Desa Lebak Mekar Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat). [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. PT Satria Pratama Mandiri. 2013. Dokumen Studi Kelayakan. PT Satria Pratama Mandiri. 2012. Dokumen Eksplorasi. Purwanti. N.D. 2007. Reklamasi Area Tailing Pertambangan dengan Tanaman Pakan Ternak;Mungkinkah ?. Balai Penelitian Ternak, Bogor. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.4/Menhut-II/2011, Tentang Pedoman Reklamasi Hutan. 2011 Setiadi. 2006. Teknik revegetasi untuk merehabilitasi lahan pasca tambang. Http ://pkrlt.ugm.ac.id/files/yadi setiadi. Yogyakarta: UGM     Lampiran 1    Lampiran 2    Lampiran 3    Lampiran 4  

PERENCANAAN TEKNIS REKLAMASI PADA PENAMBANGAN EMAS PT SATRIA PRATAMA MANDIRI KECAMATAN KAPUAS DAN KECAMATAN MUKOK KABUPATEN SANGGAU  PROVINSI KALIMANTAN BARAT

https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JMHMS/article/download/55557/75676593707

PERENCANAAN TEKNIS REKLAMASI PADA PENAMBANGAN EMAS PT SATRIA PRATAMA MANDIRI KECAMATAN KAPUAS DAN KECAMATAN MUKOK KABUPATEN SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura