'Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University'
Abstract
Fenomena anak jalanan merupakan bagian dari masyarakat modern saat ini. Adanya anak jalanan merupakan indikator berkembangnya suatu kota. Jumlah anak jalanan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, termasuk jumlah anak jalanan di Kota Surakarta. Pemerintah Kota Surakarta telah menggulirkan berbagai program penanganan anak jalanan namun belum mampu mengentaskan anak dari kehidupan di jalan. Program tersebut belum berhasil karena belum berperspektif anak. Salah satu program penanganan anak jalanan yang sudah berperspektif anak adalah Pendidikan Layanan Khusus (PLK) Anak Jalanan. Penyelenggara program ini adalah LSM Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pinggiran Seroja. Dalam perkembangannya penyelenggaraan PLK Anak Jalanan berpengaruh terhadap kehidupan anak jalanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian penelitian evaluasi. Sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder. Teknik pengambilan cuplikan dengan purposive sampling . Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan persepsi anak jalanan terhadap program PLK Anak Jalanan, tahapan dalam penyelenggaraan terdiri dari ijin penyelenggaraan, rekrutmen peserta didik, proses pembelajaran, manajemen penyelenggaran, penilaian dan evaluasi. Hambatan dalam PLK Anak Jalanan berupa kurangnya motivasi peserta didik, dukungan orang tua dan dinas terkait. Dampak dari PLK Anak Jalanan yaitu intensitas anak beraktivitas di jalan berkurang serta anak jalanan mendapatkan ijasah Kejar Paket A dan sertifikat pendidikan keterampilan hidup. Adanya koordinasi antara Pemerintah kota dengan LSM penyelenggara PLK Anak Jalanan diharapkan dapat mengatasi permasalahan anak jalanan yang lebih berperspektif anak