Hubungan Senam Tai Chi dengan Tekanan Darah dan Frekuensi Denyut Nadi pada Usia 45 Tahun Ke atas di Kelurahan Duri Kosambi Tahun 2017

Abstract

Prevalensi hipertensi meningkat sesuai dengan bertambahnya usia. Di Indonesia masalah hipertensi dan penyakit kardiovaskular cenderung meningkat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan senam Tai Chi dengan tekanan darah dan frekuensi denyut nadi pada usia 45 tahun ke atas. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian sebanyak 60 orang berusia 45 tahun ke atas yang terbagi dalam dua kelompok, kelompok yang mengikuti senam Tai Chi (n=30) dan kelompok yang tidak mengikuti senam Tai Chi (n=30) di kelurahan Duri Kosambi. Variabel yang diukur yaitu tekanan darah sistolik, diastolik, dan frekuensi denyut nadi. Perbedaan bermakna atau hubungan antara senam Tai Chi dengan kedua kelompok dianalisis dengan uji t tidak berpasangan dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok yang tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular terdapat hubungan atau perbedaan bermakna  (p<0,05) antara senam Tai Chi dengan tekanan darah sistolik (p=0,011), namun tidak terdapat hubungan (p>0,05) terhadap tekanan darah diastolik (p=0,362) dan frekuensi denyut nadi (p=0,525). Pada kelompok yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular baik konsumsi obat kardiovaskular dan tidak, didapatkan adanya hubungan antara senam Tai Chi dengan tekanan darah sistolik (p=0,009) dan frekuensi denyut nadi (p=0,002), namun tidak ditemukan adanya hubungan antara senam Tai Chi dengan tekanan darah diastolik (p=0,057). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa senam Tai Chi memiliki hubungan atau pengaruh terhadap tekanan darah sistolik dan frekuensi denyut nadi, dan tidak berpengaruh terhadap tekanan diastolik.  Prevalensi hipertensi meningkat sesuai dengan bertambahnya usia. Di Indonesia masalah hipertensi dan penyakit kardiovaskular cenderung meningkat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan senam Tai Chi dengan tekanan darah dan frekuensi denyut nadi pada usia 45 tahun ke atas. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian sebanyak 60 orang berusia 45 tahun ke atas yang terbagi dalam dua kelompok, kelompok yang mengikuti senam Tai Chi (n=30) dan kelompok yang tidak mengikuti senam Tai Chi (n=30) di kelurahan Duri Kosambi. Variabel yang diukur yaitu tekanan darah sistolik, diastolik, dan frekuensi denyut nadi. Perbedaan bermakna atau hubungan antara senam Tai Chi dengan kedua kelompok dianalisis dengan uji t tidak berpasangan dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok yang tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular terdapat hubungan atau perbedaan bermakna  (p<0,05) antara senam Tai Chi dengan tekanan darah sistolik (p=0,011), namun tidak terdapat hubungan (p>0,05) terhadap tekanan darah diastolik (p=0,362) dan frekuensi denyut nadi (p=0,525). Pada kelompok yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular baik konsumsi obat kardiovaskular dan tidak, didapatkan adanya hubungan antara senam Tai Chi dengan tekanan darah sistolik (p=0,009) dan frekuensi denyut nadi (p=0,002), namun tidak ditemukan adanya hubungan antara senam Tai Chi dengan tekanan darah diastolik (p=0,057). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa senam Tai Chi memiliki hubungan atau pengaruh terhadap tekanan darah sistolik dan frekuensi denyut nadi, dan tidak berpengaruh terhadap tekanan diastolik

    Similar works