Abstrak: Pandangan Ahl Sunnah dan Syi‘ah terhadap Hadis Ahl al-Bayt. Hadis (kitâballâhi wa ‘itraty…) merupakan salah satu hadis yang menimbulkan perdebatan sengit antara dua aliran dalam Islam: Ahl Sunnah dan Syi`ah. Tulisan ini berupaya memaparkan persepsi kedua aliran tentang Ahl al-Bayt yang merujuk pada jalur sanad hadis ini dan menjelaskan kekuatan dalil al-Qur’an dan hadis sebagai pendukung argumentasi kedua aliran ini. Penulis menyimpulkan bahwa bagi kaum Syi`ah hadis ini dianggap sahih sehingga dijadikan pijakan dalam doktrin mereka tentang Ahl al-Bayt (keluarga). Mereka juga hanya membatasi keluarga Nabi pada ‘Ali, Fathimah, Hasan dan Husein saja. Sebaliknya, kelompok Ahl Sunnah berpendapat hadis ini dha‘îf karena terdapat perawinya yang cacat, meskipun sebagian mereka ada yang dapat menerima hadis ini karena adanya faktor penguat dari sanad lain, sehingga berimplikasi pada pemahaman mereka terhadap Ahl al-Bayt yang tidak hanya terbatas pada keempat sosok tersebut.Abstract: Ahlussunnah and Syi’ah’s Views on the Hadis Ahl al-Bayt. The Prophetic tradition (kitâballâhi wa ‘itraty…) is one of the most debated hadiths amongst the two mainstreams Islam: Ahl Sunnah dan Syi`ah. This paper tries to elucidate the understanding of both sects on Ahl al-Bayt by referring to the chain of transmitters of this hadith while explaining the quality of the Quanic and Tradition arguments as s support for their opinion. The witer comes to the conclusion that, for the Syi’ah this hadith is perceived as reliable and thus it becomes the bases for their doctrine of Ahl al-Bayt. They also confine the Prophet family to only Ali, Fathimah, Hasan and Husein. For Ahl Sunnah, however, they hold that such hadith is unreliable due to its weak transmitter, although some of them accept it with the availability of other lines of transmitters and thus imply in their understanding of Ahl al-Bayt which is not only limited to the four mentioned figures. Kata Kunci: takhrîj hadis, Ahl al-Bayt, Ahl Sunnah, Syi’a