HISTORY AND TRANSFORMATION OF CALUNG TO PUNKLUNG

Abstract

Abstract: This research is carried out based on the rise of the Calung Malioboro phenomenon or Punklung, which is popularly seen at stoplight intersections. The research aims to find out the formulation of the Calung Malioboro/ Punklung history by using Maruska Svašek’s theory of Transit, Transiton and Transformation. The perspectives of Cultural Hybridity and Performing Arts Management are also applied to analyze the phenomenon. The research methodology is descriptive qualitative analysis, and the data sample used is purposive sampling. The research finds that there is a transformation process from Calung Banyumas to Calung Malioboro or Punklung, by giving attention to the local and global cultures that is evident from the Cultural Hybridity analysis done, and how the stage for the Punklung performance has been created by observing how the Performaing Arts Management has been applied in the musical groups found in each city.Key words: transformastion, calung, punklung, performing arts management, cultural hybridityAbstrak: Penelitian ini dilakukan atas dasar kemunculan fenomena permainan Calung Malioboro ataupun Punklung yang makin marak ditemukan di perempatan lampu merah. Dalam hal ini penelitian bertujuan ingin mengetahui bagaimana sejarah terbentuknya Calung Malioboro/ Punklung dengan menggunakan konsep teori Maruska Svašek yaitu Transit, Transisi dan Transformasi. Perspektif dari kajian Budaya Hibrida dan Manajemen Seni Pertunjukan juga diaplikasikan untuk mengkaji fenomena ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif analisis. Sedangkan penentuan sampelnya menggunakan metode purposif. Hasil dari penelitian ini adalah diketahuinya proses transformasi dari Calung Banyumas menuju Calung Malioboro atau Punklung, dengan memperhatikan budaya lokal dan global apa saja yang melekat dari perspektif Budaya Hibrida itu, dan bagaimana panggung Punklung telah terbentuk dengan memperhatikan bagaimana Manajemen Seni Pertunjukan pada grup tersebut telah diterapkan pada setiap kota. Kata kunci: transformasi, calung, punklung, manajemen seni, budaya hibrid

    Similar works