Pemberian asi kepada anak menurut Thanthawi Jauhari dalam al jawāhir fī tafsīr alqurān al karīm

Abstract

Alquran secara khusus telah memberikan petunjuk mengenai pentingnya memperhatikan pola dan jenis makanan dengan pembinaan dan pemeliharaan kesehatan sejak masa-masa awal manusia lahir ke dunia ini (pasca kelahiran). Yakni ketika Alquran berbicara tentang pentingnya menyusui bayi dengan air susu ibu (ASI) yang memiliki sifat halăl dan thayyib. Jauh sebelum ilmu lain ada atau bahkan para ahli kesehatan mengungkapkan tentang pentingnya ASI, Alquran sudah terlebih dahulu memerintahkan (Q.S Albaqarah ayat 233). Dari hal tersebut penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam dari ayat-ayat yang berkaitan dengan pemberian ASI kepada anak menurut Thanthawi Jauhari dalam tafsir Al Jawāhir fī Tafsīr Alqurān Al Karīm. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research), yakni penelitian yang dilakukan dengan cara menelaah bahan-bahan baik berupa buku, ensiklopedia dan sumber lainnya yang relevan dengan topic yang dikaji. sumber primer yaitu tafsir Al Jawāhir fī Tafsīr Alqurān Al Karīm karya Thantawi Jauhari. Kedua, sumber sekunder yaitu sejumlah literatur yang mendukung data-data primer yang diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan ASI. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penafsiran Thantawi Jauhari tentang pemberian ASI kepada anak dalam Tafsir Al Jawāhir fī Tafsīr Alqurān Al Karīm. Hasil penelitian dari penafsiran Thanthawi Jauhari tentang pemberian ASI kepada anak dalam Tafsir Al Jawāhir fī Tafsīr Alqurān Al Karīm, Allah telah menyediakan air susu pada payudara seorang ibu, saat ada anak yang bergerak pada rahim ibu. Menurut ahli kandungan bahwa seorang ibu akan mendapati air susunya pada usia kehamilan 3-4 bulan. Menurut Thanthawi memberi ASI kepada anak dapat menjaga kesehatan anatomi tubuh bayi. Dengan alasan tersebut maka bagi perempuan wajib untuk mempelajari dasar-dasar kesehatan sebelum pernikahan, karena dengan hal itu perempuan akan lebih paham dan akan terhindar dari memberi madarat kepada anak. Menurut Thantawi waktu pemberian ASI/ masa penyapihan nya adalah, Jika seorang wanita mengandung selama sembilan bulan, maka masa menyusuinya selama dua puluh satu bulan, dan jika ia mengandung selama enam bulan, maka masa menyusuinya selama dua puluh empat bulan

    Similar works