PEMILIHAN ARSITEKTUR BASIS DATA BERDASARKAN ANALISIS KINERJA ORACLE INSTANCE TUNGGAL DAN RAC

Abstract

Beban yang semakin bertambah pada suatu server basis data dapat mengakibatkan menurunnya performa sistem untuk menyelesaikan perintah penggunanya. Berkurangnya performa dari server tersebut juga bisa berdampak terhadap response time yang semakin lambat. Salah satu cara meningkatkan kinerja server adalah dengan menambahkan sumber daya berupa server baru yang bisa dikonfigurasikan sebagai cluster. Penambahan server baru tersebut dapat disebut sebagai horizontal scaling. Horizontal scaling membantu dalam pembagian beban kerja dalam pemprosesan data. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan kinerja Oracle basis data instance tunggal dengan basis data Real Application Cluster (RAC) sebagai dasar pemilihan arsitektur basis data, menggunakan  pengujian throughput, response time dan error rate. Hasil dari pengujian untuk jumlah pengguna 100,200,300,400,500,600,700,800,900,1000, basis data instance tunggal lebih unggul dalam hal throughput dan response time dibandingkan dengan cluster RAC. Basis data RAC mendapatkan hasil yang lebih unggul dibandingkan basis data instance tunggal dalam hal performa error rate, hal ini menunjukkan bahwa basis data RAC dapat melayani transaksi yang lebih banyak tanpa menghasilkan transaksi error

    Similar works