PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SINGLE LEG
SPEED HOP DAN LATIHAN HALF SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN BULUTANGKIS PASCA SPRAIN ANKLE
Pendahuluan: Kekuatan merupakan komponen yang paling penting guna
meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena, kekuatan
merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik, kekuatan memegang peranan penting
dalam melindungi atlet dari kemungkinan cedera, dengan kekuatan pula dapat
membantu lebih kuat stabilitas sendi-sendi. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan
pengaruh latihan single leg speed hop dan half squat jump terhadap peningkatan
kekuatan otot tungkai pada pemain bulutangkis pasca sprain ankle. Metode
Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain
penelitian pre test and post test two group design, 24 orang pemain bulutangkis pasca
sprain ankle menjadi sampel dengan teknik Total sampling. Sampel dibagi menjadi 2
kelompok yaitu kelompok 1 mendapatkan latihan single leg speed hop dan kelompok
2 mendapatkan latihan half squat jump dilakukan 3 kali seminggu selama 4 minggu.
Penelitian ini menggunakan alat ukur vertical jump test untuk mengukur kekuatan otot
tungkai. Hasil Penelitian: Hasil paired sampel t-tes kelompok I p=0,000 (p<0,05) dan
kelompok II p=0,000 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa kedua latihan berpengaruh
dalam peningkatan kekuatan otot tungkai. Hasil Independent t-Test didapatkan nilai
p=0,552. Kesimpulan: tidak ada perbedaan pengaruh latihan single leg speed hop dan
latihan half squat jump terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai pada pemain
bulutangkis pasca sprain ankle. Saran: Masa pandemi global covid-19 seperti
sekarang harus memberlakukan protokol kesehatan pada saat jalannya penelitian.
Selain itu peneliti berikutnya juga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
sampel yang lebih banyak