Analisis Efisiensi Pemasaran Bawang Merah (Allium Ascalonicum L) Dari Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk

Abstract

Bawang merah merupakan tanaman semusim dari kelompok sayuran yang dibudidayakan di Indonesia. Daerah penghasil bawang merah di Indonesia adalah Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur. Daerah yang menjadi sentra produksi bawang merah di Jawa Timur meliputi daerah Kabupaten Probolinggo, Sampang, Pamekasan dan Nganjuk. Pada tahun 2013 produksi bawang merah di Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan dari tahun 2012, kenaikan produksi sebesar 20,23 ribu ton (9,07 persen). Kenaikan produksi bawang merah tersebut disebabkan meningkatnya luas panen bawang merah sekitar 3,71 ribu hektar (16,61 persen) sedangkan untuk produktivitasnya menurun sebesar 0,64 ton per hektar dibandingkan tahun 2012 (BPS Provinsi Jawa Timur,2014). Di Kabupaten Nganjuk bawang merah merupakan komoditas lokal, hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Nganjuk masyarakat melakukan budidaya bawang merah. Pemasaran bawang merah dilakukan di daerah Kecamatan Sukomoro. Pedagang yang datang ke pasar Sukomoro merupakan pedagang dari berbagai daerah. Pemasaran bawang merah mengalami permasalahan dimana distribusi pendapatan tidak terdistribusikan dengan merata. Menurut Titis (2008), apabila semakin pendek saluran pemasaran maka akan semakin besar kontribusi harga petani (farmer share) yang artinya hubungan antara petani dengan pengecer akan semakin mempertinggi kontribusi harga petani. Adanya pedagang perantara (tengkulak dan pedagang pengumpul) akan menurunkan kontribusi harga petani karena tengkulak akan menekan harga beli di tingkat petani, sedangkan pedagang pengumpul akan menekan harga beli ditingkat tengkulak dan melepas dengan harga relatif tinggi kepada pengecer. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi dan menganalisis saluran pemasaran dan fungsi pemasaran bawang merah di daerah penelitian. (2) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis struktur pasar pada pemasaran bawang dari Desa Ngrami Kabupaten Nganjuk. (3) Menganalisis marjin pemasaran, efisiensi harga, dan efisiensi operasional pada pemasaran bawang merah dari Desa Ngrami Kabupaten Nganjuk. Lokasi penelitian ini adalah Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. Penentuan pengambilan responden dilakukan dengan dua cara. Responden petani ditentukan dilakukan dengan probability sampling yaitu random sampling dengam menggunakan rumus Slovin sehingga diperoleh jumlah responden petani sebanyak 39 orang. Sedangkan untuk responden lembaga pemasaran ditentukan dengan metode snowball sampling, dimana informasinya didasarkan atas informasi dari petani, yakni kepada siapa petani tersebut menjual bawang merah. Jumlah responden lembaga pemasaran yang dilakukan wawancara sebanyak 19 orang yang terdiri dari tengkulak, pedagang besar dan pengecer. Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara terhadap responden petani dan ii pedagang. Berdasarkan tujuan dari penelitian tersebut maka alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis marjin pemasaran, analisis efisiensi harga, analisis efisiensi operasional dan analisis struktur pasar menggunakan CR4 serta indeks herfindahl. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diketahui: Saluran pemasaran bawang merah dari Desa Ngrami Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk terdiri dari 4 saluran pemasaran yaitu (1) Petani- tengkulak - pedagang besar – pengecer - konsumen (2) Petani – tengkulak - pengecer- konsumen (3) Petani - pedagang besar – pengecer - konsumen (4) Petani – pengecer - konsumen. Saluran pemasaran yang paling panjang adalah saluran pemasaran 1, hal tersebut karena pada saluran pemasaran 1 melibatkan 5 pihak lembaga pemasaran. Selain merupakan saluran pemasaran paling panjang pada saluran pemasaran nilai marjin pemasaran tinggi dan share harga antar lembaga pemasaran rendah. Pada saluran pemasaran bawang merah setiap lembaga pemasaran melakukan fungsi pemasaran, fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran pada pemasaran bawang merah dari Desa Ngrami meliputi transportasi, penyusutan, pengemasan, sortasi dan bongkar muat, penimbangan dan sewa kios; Struktur pasar bawang merah dari Desa Ngrami adalah pasar oligopsoni. Hal tersebut ditunjukkan oleh analisis CR4 dan indeks herfindahl. Berdasarkan perhitungan CR4 maka nilai untuk tengkulak sebesar 77,42 persen, pedagang besar 78,79 persen dan pengecer 79,35 persen. Sedangkan nilai berdasarkan perhitungan indeks herfindahl adalah 0.18 pedagang tengkulak, 0,24 pedagang besar dan 0,19 untuk pedagang pengecer; Berdasarkan analisis marjin pemasaran secara umum pemasaran bawang merah didaerah penelitian telah efisien akan tetapi masih perlu untuk ditingkatkan lagi hal tersebut karena tidak meratanya distribusi pendapatan masing-masing lembaga pemasaran. Apabila dilihat dari efisiensi harga, pemasaran bawang merah dari Desa Ngrami telah efisien karena selisih harga lebih besar daripada biaya pemasaran sehingga menguntungkan bagi lembaga pemasaran yang terlibat. Namun, apabila dilihat dari efisiensi operasional pemasaran bawang merah dari Desa Ngarami belum efisien. Hal tersebut dikarenakan sebagian lembaga pemasaran tidak menggunakan fasilitas transportasi secara optimal. Upaya peningkatan pendapatan petani dan lembaga pemasaran bawang merah di daerah penelitian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: (1) Perlu adanya kerja sama antara petani dalam bernegosiasi harga pasar dengan pedagang seperti keterbukaan informasi antara petani yang bertindak sebagai produsen dan pedagang terutama yang berkaitan dengan harga jual bawang merah. (2) Lembaga pemasaran yang terkait hendaknya mengambil keuntungan dari transaksi pemasaran bawang merah ini secara proporsional dari biaya yang dikeluarkan, sehingga setiap lembaga pemasaran akan memperoleh distribusi keuntungan yang merata sesuai dengan biaya yang dikeluarkan setiap lembaga pemasaran. (3) Setiap lembaga pemasaran perlu diberikan pemahaman pengunaan transportasi secara optimal dimana kapasitas angkutnya tidak kurang dari kapasitas normalnya dan tidak lebih dari kapasitas normalnya sehingga kualitas bawang merah tetap terjaga

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions