Cultural Citizenship dalam Pemakaian Atribut Beraksara Jepang di Kalangan Mahasiswa Sastra Jepang Angkatan 2017 FIB UB.

Abstract

Kita lebih sering mengaitkan citizenship dengan kewarganegaraan, yang lebih dipahami sebagai kewargaan dalam artian politis. Istilah kewarganegaraan sendiri berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan warga negara, sementara Cultural Citizenship dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan hak-hak budaya suatu warga. Cultural Citizenship berkaitan erat dengan Cultural Identity (identitas budaya) dan perilaku konsumtif. Penelitian ini menggunakan teori Cultural Citizenship yang dikemukakan oleh Nick Stevenson dan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi yang mengacu kepada observasi partisipan. Subjek penelitian ini adalah lima mahasiswa Sastra Jepang Angkatan 2017 FIB UB. Berdasarkan hasil penelitian, mahasiswa Sastra Jepang Angkatan 2017 FIB UB telah mengalami Cultural Citizenship melalui pemakaian atribut beraksara Jepang dalam kesehariannya. Mereka memeluk identitas budaya Jepang dengan mengonsumsi produk-produk budaya pop Jepang, salah satunya adalah atribut beraksara Jepang, yakni baju, celana, topi, tas, dan aksesoris yang terdapat huruf hiragana, katakana, atau kanji

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions