Penyokong pertumbuhan perekonomian Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh
eksistensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang telah menyumbang 61,07%
dari total Produk Domestik Bruto (PDB) di tahun 2018. Salah satu UMKM tersebut yaitu
UKM Jarkasi yang berlokasi di kabupaten Blitar yang telah berdiri sejak tahun 1983 dan
telah memiliki lima outlet. UKM Jarkasi bergerak di bidang pangan dengan salah satu
produknya yaitu jenang ketan. Jenang ketan merupakan makanan tradisional yang
terbuat dari tepung beras ketan, santan kelapa, dan gula kelapa. Dalam proses
produksinya, terdapat beberapa risiko yang dapat mempengaruhi hasil akhir produk. Oleh
karena itu, diperlukan analisis risiko pada proses produksi jenang ketan dan mengusulkan
beberapa alternatif mitigasi risiko. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi
risiko, menganalisis risiko, serta merumuskan strategi mitigasi risiko pada proses produksi
jenang ketan di UKM Jarkasi.
Metode yang digunakan untuk analisis risiko dan mitigasi risiko pada proses
produksi jenang ketan adalah metode House of Risk (HOR). Dalam pelaksanaannya,
metode ini menggunakan dua fase, yaitu HOR fase 1 dan HOR fase 2. Pada HOR fase 1
dilakukan analisis risiko yang meliputi penilaian kejadian risiko, penilaian agen risiko,
penilaian korelasi kejadian risiko dan penyebab risiko, perhitungan Aggregate Risk
Potential (ARP). Selanjutnya dilakukan evaluasi risiko yang meliputi penentuan rangking
ARP dan penentuan prioritas agen risiko. Lalu, pada HOR fase 2 dilakukan mitigasi risiko
yang meliputi identifikasi strategi pencegahan risiko, penilaian korelasi agen risiko dengan
strategi mitigasi, penilaian tingkat kesulitan strategi, perhitungan dan penentuan prioritas
nilai Effectiveness to Difficulty (ETD). Output dari HOR fase 1 berupa peringkat prioritas
agen risiko, sedangkan output dari HOR fase 2 adalah prioritas strategi mitigasi risiko.
Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa terdapat 14 kejadian risiko serta 16 agen
risiko pada proses produksi jenang ketan. Hasil dari HOR fase 1, agen risiko yang
menjadi prioritas yaitu human error pada pekerja (A14) dengan nilai ARP 1764, kemasan
besek terlalu sering dibuka-tutup (A15) dengan nilai ARP 576, jadwal perawatan mesin
kurang teratur (A12) dengan nilai ARP 255, persediaan atau stok bahan yang sedikit (A5)
dengan nilai ARP 228. Setelah dilakukan pengolahan data pada HOR fase 2, diperoleh
hasil urutan strategi mitigasi risiko pada proses produksi jenang ketan yaitu membuat
Standard Operating Procedure (SOP) proses produksi jenang ketan (PA1), melakukan
briefing sebelum proses produksi (PA2), memperbaiki kemasan besek (PA3), membuat
jadwal perawatan mesin (PA4), lalu menyediakan safety stock atau persediaan
pengamanan (PA5).
Dari kelima usulan mitigasi risiko diharapkan dapat diterapkan pada proses
produksi jenang ketan. Adanya usulan strategi mitigasi risiko, diharapkan dapat
mengurangi risiko yang terdapat pada proses produksi jenang ketan di UKM Jarkasi.
Selain itu, diharapkan pula diperoleh hasil produk jenang ketan dengan kualitas yang
baik