Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Perawat Dalam Melakukan Manajemen Care Bundle Pada Pasien Cedera Kepala Di Instalasi Gawat Darurat Wilayah Kupang

Abstract

Cedera kepala merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Di Amerika Serikat kematian yang disebabkan oleh cedera kepala telah mencapai 18,4% per 100.000 orang dengan rata-rata 53.014 kasus pertahun. Peningkatan angka cedera nasional di Indonesia yakni pada tahun 2007 sebanyak 7,5% dan tahun 2013 sebesar 8,2 % kasus. Penyebab cedera terbanyak yaitu jatuh (40,9%) ditemukan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebagian besar kasus cedera kepala di Provinsi NTT merupakan dampak dari kecelakaan lalu lintas (34,2%) dan jatuh (55,5%). Hal ini disebabkan mayoritas mata pencarian penduduk asli NTT adalah pengiris buah pohon lontar (Borassus flabellifer) yang mengharuskan mereka memanjat pohon setinggi 15-30 meter. Selain itu, kebiasaan warga NTT yang tidak menggunakan helm (58,4%), akan sangat berbahaya dan mengancam nyawa apabila terjadi kecelakan lalu lintas. Manajemen cedera kepala yang baik dan tepat akan mempengaruhi kualitas perawatan dan outcome pasien. Perawat IGD memiliki peran penting dalam penanganan awal dan pengambilan keputusan independen dalam kondisi gawat darurat. Kurangnya pelaksanaan manajemen care bundle sebagai penanganan awal perawat pada pasien dengan cedera kepala, yang secara teknik merupakan tindakan mandiri dari keperawatan gawat darurat dapat menyebabkan beragam perawatan dan menempatkan pasien pada resiko terjadinya peningkatan tekanan intrakranial serta cedera otak sistemik. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor yang mempengaruhi perawat dalam melakukan manajemen care bundle pada pasien cedera kepala di IGD wilayah Kota Kupang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan pengelolaan pasien cedera kepala untuk mencegah prognosa buruk, mengurangi angka kecacatan dan kematian. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan dengan teknik purposive sampling yang melibatkan 114 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan lembar observasi perawat untuk pelaksanaan manajemen care bundle. Data dianalisis menggunakan uji regresi linear sederhana yang menunjukkan bahwa p value faktor pengetahuan perawat sebesar 0,003 < α = 0,05, faktor ketrampilan perawat p = 0,017 < α = 0,05, faktor sumber daya perawat p = 0,006 < α = 0,05, dan faktor kerjasama tim p = 0,011 < α = 0,05 yang berarti H0 ditolak atau ada pengaruh antara pengetahuan, ketrampilan, sumber daya dan kerjasama tim perawat dengan pelaksanaan manajemen care bundle di IGD Wilayah Kupang. Faktor pengetahuan perawat ix merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan manajemen care bundle dengan nilai R sebesai 7,6%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Terdapat pengaruh yang bermakna faktor pengetahuan perawat, ketrampilan perawat, sumber daya perawat dan kerjasama tim perawat dimana pengetahuan merupakan faktor prediktor yang paling mempengaruhi pelaksanaan manajemen care bundle. Penelitian ini dilakukan di seluruh IGD rumah sakit pemerintah wilayah Kupang dengan lokasi penelitian yang berbeda-beda sehingga dalam pengisian kuesioner peneliti tidak dapat mengawasi secara penuh pengisian kuesioner yang diisi responden

    Similar works