"Sungai Brantas merupakan badan air yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Salah
satu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas terletak di Kota Malang, Jawa Timur.
Ikan wader cakul (Puntius binotatus) merupakan salah satu jenis ikan wader asli
sumber Sungai Brantas. Penelitian ini bertujuan dalam penentuan kesehatan
ikan wader cakul (Puntius binotatus) berdasarkan profil darah. Kegunaan dari
penelitian ini adalah dapat digunakan untuk mengetahui hasil analisa kesehatan
ikan wader cakul (Puntius binotatus) berdasarkan profil darah dan analisis
kualitas perairan berdasarkan metode Canocal Correspondence Analysis (CCA)
dan Indeks Pencemaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif dengan teknik survei. Penelitian ini dilakukan di tiga lokasi yaitu Sungai
Swereg, Sungai Metro Pisang Candi dan Sungai Joyosuko. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah ikan wader cakul (Puntius binotatus).
Sampel yang diambil diketiga lokasi adalah tiga ekor ikan wader cakul (Puntius
binotatus) yang dilakukan dua kali sampling dengan jarak waktu 2 minggu yang
ditangkap menggunakan jaring. Lokasi pengambilan sampel kualitas air sama
dengan pengambilan atau sampling ikan. Kualitas air yang diambil dalam
penelitian ini antara lain suhu, pH, DO, BOD, Amoniak dan TSS. Sedangkan
profil darah ikan yang diambil ada eritrosit, leukosit, haemoglobin, dan
mikronuklei. Hasil yang didapatkan setelah melakukan pengukuran kualitas air
selama dua sampling di ketiga Lokasi adalah suhu didapatkan hasil berkisar
antara 22.1 – 24.2
oC, pH berkisar antara 6.5 – 7.2, DO memiliki kisaran 5.5 – 6.9
mg/l, BOD berkisar antara 4.07 – 4.88 mg/l, amoniak berkisar antara 0.049 –
0.097 mg/l dan TSS berkisar antara 30 – 42 mg/l. Ketiga lokasi tergolong
tercemar ringan berdasarkan PP Nomor 22 Tahun 2021 baku mutu kelas II. Nilai
BOD yang melebihi ambang batas. Hasil darah yang didapatkan yaitu jumlah
eritrosit berkisar antara 430.000 – 1.200.000 sel/mm3
, jumlah leukosit berkisar
antara 20.800 – 127600 sel/ mm3
, konsentrasi haemoglobin berkisar antara 4 – 6
gram/% dan jumlah mikronuklei berkisar antara 11 – 27 sel/1000. Hasil uji CCA
yang didapatkan jumlah eritrosit cenderung di pengaruhi oleh kualitas air dengan
keseluruhan yang tinggi. Dikarenakan titik eritrosit dapat di proyeksikan ke
seluruh parameter kualitas air dengan jarak yang dekat dapat diartikan jumlah
eritrosit cenderung di pengaruhi oleh nilai kualitas air yang tinggi. Jumlah leukosit
cenderung dipengaruhi oleh nilai DO tinggi, amoniak sedang ke rendah, pH
sedang ke rendah, TSS sedang ke rendah, suhu sedang ke rendah dan BOD
sedang ke rendah. Nilai hemoglobin cenderung di pengaruhi nilai BOD yang
tinggi, DO yang tinggi, amoniak sedang ke rendah, pH sedang ke rendah, suhu
sedang ke rendah dan TSS sedang ke rendah. Nilai mikronuklei cenderung
dipengaruhi oleh nilai BOD yang tinggi, DO tinggi, pH sedang ke rendah, TSS
sedang ke rendah, amoniak sedang ke rendah dan suhu sedang ke rendah.
Saran yang dapat diberikan yaitu perlu adanya peran serta masyarakat sekitar
dalam menjaga lingkungan perairan.