Review: Manipulasi Pakan menggunakan Limbah Tanaman Perkebunan yang mengandung Metabolit Sekunder sebagai Agen Pereduksi Metana

Abstract

ABSTRAK Penelitian mengenai reduksi metana (CH4) pada ternak ruminansia semakin intens dilakukan mengingat efek emisi gas metana ke lingkungan lebih besar dibanding efek yang ditimbulkan oleh emisi gas karbondioksida (CO2). Selain itu gas metana yang dihasilkan juga mengindikasikan kehilangan gross energi bagi ternak. Salah satu alternatif untuk mengendalikan emisi gas metana pada ternak ruminansia adalah dengan manipulasi pakan menggunakan limbah hasil panen tanaman perkebunan. Makalah ini merupakan studi literatur mengenai pemanfaatan limbah perkebunan untuk mengendalikan produksi gas metana dalam rumen, Teknik memanipulasi pakan dengan mencampurkan pakan berkualitas rendah (limbah pertanian/perkebunan) dengan pakan berkualitas tinggi merupakan langkah praktis untuk diimplementasikan. Beberapa jenis limbah tanaman hortikultura yang menghasilkan produksi metana yang rendah dalam proses fermentasi di rumen antara lain daun dan batang pisang, daun jambu, daun sirsak, daun nangka. Rendahnya produksi gas metana biasanya berbanding lurus dengan produksi gas hasil fermentasi dalam rumen. Untuk tetap menekan produksi metana dalam rumen tanpa membahayakan kondisi rumen, maka teknik manipulasi pakan perlu diperhatikan. Persentase bahan asal limbah perkebunan yang umumnya mengandung serat kasar tinggi juga mengandung senyawa anti metanaogen, harus diimbangi dengan bahan penyusun lain dalam ransum misalnya yang kaya protein seperti lamtoro ataupun menggunakan dedak sebagai sumber karbohidrat mudah tercerna.  Total jenis dan jumlah kandungan senyawa sekunder dari semua bahan yang akan digunakan dalam ransum juga penting untuk dipertimbangkan untuk menghindari efek negatif dari senyawa sekunder yang berfungsi sebagai anti metanaogen tersebut.Kata kunci: metana, ruminansia, limbah pertanian, hortikulturaABSTRACT Over the last decades, there has been much research conducted in reducing methane emission from ruminants considering that is 23 times more potent than carbon dioxide, and that the amount of methane produced represents a significant loss in gross energy for the ruminants. One alternative solution is through feed manipulation using horticultural waste, such as banana plant leaf and stem, guava leaf, soursop leaf, and jackfruit leaf, in such a way that it can reduce methane production while maintaining the ruminant’s productivity. Additionally, utilizing such waste is cost-effective and beneficial to reduce environmental footprints. This paper is a literature review that describes the role of horticultural waste to suppress methane production without depressing the overall rumen condition. Generally, the low amount of methane production in the rumen is in line with the total gas production from the fermentation process in the rumen. To eliminate methane production without harmful rumen conditions, the percentage of the horticultural waste needs to be adjusted with the other feed sources that will be mixed. For example, a high protein legume, Leucaena or an easily digestible carbohydrate source, rice bran.  It requires further experiments before feeding it to the real animals to get the proper amount in the ration and to prevent the effect of the anti-microbial compounds or anti-methanogenic compounds that may or may not interfere with the fermentation process in the rumen.Keywords: methane, ruminants, agricultural waste, horticultur

    Similar works