Industri perunggasan sedang berkembang di Indonesia, namun menghadapi beberapa masalah selama lima tahun terakhir. Belum ada tata kelola rantai nilai yang baik antar pelaku usaha, baik alur produk, informasi, serta sebaran keuntungan yang belum merata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rantai nilai dan kondisi lingkungan usaha untuk menyusun strategi pengembangan rantai nilai industri ayam broiler di Kabupaten Jombang. Penelitian ini terdiri dari analisis rantai nilai, analisis sebaran keuntungan dengan metode Hayami, penyusunan alternatif strategi menggunakan analisis SWOT dan pemilihan strategi terbaik menggunakan fuzzy TOPSIS.
Pelaku usaha ayam broiler di Kabupaten Jombang terdiri dari peternak, pedagang perantara atau broker, Rumah Pemotongan Ayam (RPA), distributor dan retailer. Rantai nilai industri ayam broiler di Kabupaten Jombang terdiri dari 3 jalur, yaitu 1) Peternak-broker-RPA-retailer, 2) Peternak-broker-RPA-distributor-retailer, dan 3) Peternak-broker-retailer. Setiap pelaku usaha memperoleh keuntungan sesuai dengan kontribusi penciptaan nilai dan risiko yang ditanggung, kecuali peternak dan broker. Total keuntungan yang diperoleh broker lebih tinggi dibanding peternak, sedang kegiatan penciptaan nilai dan risiko yang ditanggung oleh peternak lebih besar. Peternak sebagai produsen ayam hidup hanya sebagai price taker, baik dari sisi input maupun output. Broker mendominasi perolehan keuntungan, melalui penguasaan akses pasar ayam hidup. Posisi peternak semakin terdesak, harga ayam hidup ditingkat peternak ditekan sekecil mungkin hingga sering kali dibawah BEP. Selain broker, perusahaan terintegrasi juga merupakan penyebab terjadinya distorsi pasar pada industri ayam broiler. Perusahaan peternakan skala besar dan broker merupakan aktor yang paling dominan dalam pengaturan harga (price maker).
Pengembangan rantai nilai industri ayam broiler di Kabupaten Jombang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk, produktivitas, interaksi antar pelaku, kualitas produk dan peran pelaku usaha. Berdasarkan matriks IE dapat diketahui bahwa industri ayam broiler memiliki posisi kompetitif pada skala sedang (rata-rata) namun pertumbuhan bisnisnya cepat (kuat). Strategi yang sesuai untuk pengembangan industri ayam broiler yaitu strategi intensif dan strategi integrasi Analisis SWOT menghasilkan 6 alternatif strategi. Strategi terbaik untuk pengembangan rantai nilai industri ayam broiler di Kabupaten Jombang antara lain yaitu (1) perbaikan fasilitas dan teknik produksi, (2) penguatan peran kelembagaan, dan (3) pengembangan sistem informasi harga dan pemasaran yang transparan. Strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan peran, posisi tawar, serta profit sharing tiap pelaku usaha dalam rantai nilai