research

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Shivering Pada Pasien Spinal Anestesi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Abstract

Shivering merupakan komplikasi yang sering terjadi pada teknik anestesi spinal. Faktor risiko terjadinya shivering intra anestesi antara lain umur, lama operasi, suhu lingkungan yang dingin dan IMT rendah. IMT rendah lebih mudah kehilangan panas sehingga tubuh berkompensasi terhadap penurunan suhu tubuh untuk meningkatkan produksi panas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan IMT dengan kejadian shivering pada pasien spinal anestesi, frekuensi IMT dan kejadian shivering dan tingkat keeratan hubungan. Metode yang digunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel penelitian sebanyak 40 responden dan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian yaitu IMT kurus 21 responden (52,5%) dan kejadian shivering 21 responden (52,5%). Kejadian shivering intra anestesi lebih tinggi terjadi pada IMT kurus dibandingkan dengan IMT tidak kurus. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square yaitu p value 0,005 (p < 0,05). Kesimpulan penelitian bahwa terdapat hubungan IMT dengan kejadian shivering pada pasien dengan spinal anestesi. Responden sebagian besar memiliki IMT kurus dan sebagian besar mengalami shivering. Tingkat keeratan hubungan sedang. Kata kunci: Anestesi spinal, IMT, Shiverin

    Similar works