With the early detection of mental disorders can increase knowledge and change the attitudes and behavior of people about mental disorders. This aims to prevent mental disorders in the community. This community service method uses lecture, question and answer discussion and also a direct examination of mental disorders carried out by mental health program holders together with mental health cadres in Outahan Tanjung Riau Sekupang. The material provided in this activity in the form of the importance of detecting early mental disorders by knowing the definition, you and the symptoms and causes of mental disorders. The results of community service have a positive impact which is very beneficial for the people in the Tanjung Riau Outflow because it can add insight to the early detection of mental disorders and this activity also provides information to the public about the importance of conducting mental health checks on health services

Agusthia, Mira

Muchtar, Rizki Sari Utami

Noer, Rachmawaty M.

English

Rumah Jurnal Universitas Majalengka

BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No 2,  April 2020, pp. 132-137 DOI: https://doi.org/10.31949/jb.v1i2.271  e-ISSN: 2721-9135  p-ISSN:2716-442X    132 DETEKSI DINI MASALAH GANGGUAN JIWA BERSAMA KADER KESEHATAN JIWA DI KELURAHAN TANJUNG RIAU  SEKUPANG BATAM  Mira Agusthia, Rachmawaty M. Noer, Rizki Sari Utami Muchtar  STIKes Awal Bros Batam, Indonesia agusthiamira@gmail.com   Abstract  With the early detection of mental disorders can increase knowledge and change the attitudes and behavior of people about mental disorders. This aims to prevent mental disorders in the community. This community service method uses lecture, question and answer discussion and also a direct examination of mental disorders carried out by mental health program holders together with mental health cadres in Outahan Tanjung Riau Sekupang. The material provided in this activity in the form of the importance of detecting early mental disorders by knowing the definition, you and the symptoms and causes of mental disorders. The results of community service have a positive impact which is very beneficial for the people in the Tanjung Riau Outflow because it can add insight to the early detection of mental disorders and this activity also provides information to the public about the importance of conducting mental health checks on health services. Keywords: early detection, mental health, participant Abstrak  Dengan adanya deteksi dini masalah gangguan jiwa dapat meningkatkan pengetahuan serta merubah sikap dan prilaku masyarakat mengenai gangguan jiwa. Hal ini bertujuan dalam upaya pencegahan gangguan jiwa di masyarakat. Metode pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode ceramah, diskusi tanya jawab dan juga pemeriksaan secara langsung gangguan jiwa yang dilakukan oleh pemegang program kesehatan jiwa bersama kader kesehatan jiwa di Keluarahan Tanjung Riau Sekupang. Materi yang diberikan dalam kegiatan ini berupa pentingnya mendeteksi dini gangguan jiwa dengan cara mengetahui defenisi, anda dan gejala serta penyebab dari gangguan jiwa. Hasil pengabdian kepada msyarakat ini berdampak positif sangat bermanfaat bagi masyarakat yang ada di Keluarahan Tanjung Riau karena dapat menambah wawasan terkait deteksi dini masalah gangguan jiwa dengan baik  serta kegiatan ini juga memberikan informasi kepada masyarakat akan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan jiwa pada pelayanan kesehatan.  Kata Kunci: Deteksi Dini, Kesehatan Jiwa, Masyarakat      Pendahuluan  Kesehatan Jiwa merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan masyarakat karena mempengaruhi angka kesehatan dan kondisi sosial masyarakat. kesehatan jiwa sangat mempengaruhi produktifitas dan kualitas kesehatan perorangan maupun masyarakat yang tidak mungkin ditanggulangi oleh sektor kesehatan saja. Mutu SDM tidak dapat diperbaiki hanya dengan pemberian gizi seimbang namun juga perlu memperhatikan 3 aspek dasar yaitu fisik/jasmani (organo biologis), mental-emosional/jiwa (psikoedukatif), dan sosial-budaya/lingkungan (sosiokultural). Perlindungan terhadap kesehatan jiwa juga termasuk di dalam segmentasi Hak Asasi Manusia (HAM). Menurut Kaplan dan Sadock 1994 dalam penelitian Notosoedirjo, 2005 menyatakan bahwa gangguan Jiwa selama ini selalu dianggap aib bagi keluarga maupun masyarakat sekitar, dan gangguan jiwa kadang disebut juga sebagai prilaku yag abnormal BERNAS:  Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No 2,  April 2020, pp. 132-137 |   133 dimana indikasi dari gangguan jiwa adalah prilaku abnormal dan penyimpangan dari keadaan ideal seseorang.  Gangguan jiwa dimasyarakat terus meningkat, hal ini sesuai dengan data RISKESDAS 2018 bahwa peningkatan jumlah rumah tangga yang didalamnya ada anggota rumah tangga yang mengalami gangguan mental sebanyak 7% dan Wilayah Kepri termasuk wilayah dengan angka di atas rata-rata nasional.  Artinya adanya peningkatan jumlah pasien gangguan jiwa berat hingga sedang di Kepulauan Riau, masalah ekonomi, politik sebagai penyebab utama peningkatan jumlah pasien gangguan jiwa di Kepulauan Riau. Kondisi gangguan jiwa di Provinsi Kepulauan Riau hingga januari 2018 tercatat sekitar 38 pasien ODGJ berat dan terbanyak di pulau Batam yaitu sebanyak 26 ODGJ dipasung dan berasal dari salah satu yayasan X di Kota Batam. ODGJ tersebut di kerangkeng dalam sel – sel yang kondisinya cukup memprihatinkan, keterbatasan fasilitas seperti tidak mempunyai alas tidur, aktivitas BAK/BAB didalam sel tersebut sehingga kondisi setiap sel sangatlah bau, hygiene yang kurang diperhatikan dan pakaian yang digunakan tidak layak pakai sehingga pada umumnya ODGJ juga menderita penyakit fisik seperti penyakit kulit.  Upaya pemasungan yang dilakukan disebakan karena adanya perlakuan diskriminasi dari masyarakat sehingga keluarga yang merawat merasa malu dan terhina dengan hal tersebut. Stigma negatif yang berkembang ditengah masyarakat tentang penderita gangguan jiwa membuat masyarakat cenderung menutupi dan tidak memeriksakan dirinya ke tempat pelayanan kesehatan, bahkan ada keluarga yang rela  melakukan isolasi sosial. Hal ini tidak sesuai dengan  UU No 18 Tahun 2014 “Setiap warga memiliki hak yang sama dalam semua sektor kehidupan termasuk juga pelayanan kesehatan dan juga hak – hak lainnya sebagai warga negara”.  Berdasarkan permasalahan di atas maka diperlukan strategi khusus untuk menangani masalah tersebut seperti melakukan upaya pencegahan dengan cara melakukan pengkajian secara holistik kepada masyarakat yang menunjukan tanda dan gejala dan juga pada masyarakat yang beresiko terhadap gangguan mental dalam tahapan pemulihan serta pencegahan kekambuhan (Kelliat, 2011). Adapun upaya pencegahan yaitu dengan pencegahan primer dan sekunder yang dilakukan pada kelompok masyarakat yang sehat dan yang beresiko dengan memberdayakan masyarakat. Di Wilayah kerja Puskesmas se kota Batam sudah ada beberapa kebijakan dari pihak Puskesmas dalam upaya menangani keadaan terebut seperti adanya poliklinik jiwa. Namun hal tersebut masih belum terpenuhi untuk mengurangi ODGJ seperti tidak melakukan kunjungan rumah oleh perawat kesehatan jiwa komunitas serta kunjungan pasien gangguan jiwa ke puskesmas tiap bulannya sehingga penderita gangguan jiwa cukup tinggi. Wilayah Sekupang merupakan salah satu wilayah yang berada di kota Batam, wilayah ini terletak dipinggir kota Batam. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di Puskesmas Sekupang didapatkan data adanya peningkatan pasien dengan gangguan jiwa yaitu sebanyak 3%. dari total jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sekupang. Angka ini tidaklah tinggi namun tidak menutup kemungkinan angka ini akan terus bertambah karna banyaknya masyarkat yang kurang mengenal masalah gangguan jiwa seperti tidak melaporkan salah satu anggota keluarga  Agusthia, Noer, Muchtar, Deteksi dini masalah gangguan jiwa  134 yang mempunyai prilaku yang abnormal. Berdasarkan data diatas maka pentingnya dilakukan pengabdian kepada masyarakat agar memberikan pengetahuan dan pemahaman yang benar terkait masalah gangguan jiwa apabila mengetahui salah satu anggota keluarga memiliki tanda dan gejala gangguan jiwa dengan cara deteksi dini pada masyarakat yang beresiko tersebut. Metode  Metode dan strategi yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat adalah dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab pada saat penyampaian materi kepada masyarakat menggunakan LCD dan proyektor serta penayangan video tentang fenomena kesehatan jiwa yang ada pada saat ini, kemudian dilanjutkan dengan roleplay kepada masyarakat cara melakukan rileksasi dengan tarik nafas dalam agar peserta rileks dan dapat melakukan deteksi dini pada diri mereka masing-masing.  Media yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah menggunakan media LCD proyektor, audio serta liflet media ini dapat membantu kelancaran dan kesuksesan dalam melaksanakan penyuluhan sehinga masyarakat yang hadir dapat memahami penjelasan materi yang diberikan, disamping itu masyarakat juga mempunyai liflet yang nanti bisa dibaca untuk pengingat materi yang telah didapatkan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lokasi kegiatan ini dilaksanakan di Aula kelurahan Tj Riau Sekupang.  Tahap pelaksanaan dari kegiatan ini dimulai dari persiapan materi Deteksi dini gangguan jiwa yang berisikan tentang ; (1) Pengertian Kesehatan Jiwa,  (2) Tanda dan Gejala gangguan jiwa, (3) penyebab gangguan jiwa, (4) Cara mendeteksi dini gangguan jiwa, (5) upaya pencegahan. Evaluasi hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat memahami tentang pentingnya menjaga kesehatan jiwa dan dapat mengenali tanda dan gejala dari gangguan jiwa, masyarakat bersama dengan pemegang program kesehatan jiwa di Puskesmas Sekupang dalam hal mndeteksi dini gangguan jiwa bagi yang beresiko.   Hasil dan Pembahasan  1. Tahap persiapan  Melakukan rapat koordinasi dengan tim yang dilakukan pada tanggal 2 Desember 2019 dimana hasil rapat disepakati untuk melakukan studi pendahuluan dengan instansi terkait yaitu: pihak Dinas Kesehatan, Puskesmas Sekupang, tokoh masyarakat, pemuka agama dan karang taruna, selanjutnya dengan melibatkan pihak-pihak tersebut menginformasi kegiatan dengan penyebaran brosur. Setelah survey dilakukan rapat koordinasi untuk disepakati persiapan penyuluhan dengan persiapan materi mengenai deteksi dini gangguan jiwa bersama kader kesehatan jiwa.   2. tahap implementasi   pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari Tahun 2020, dengan melibatkan 2 orang dosen dan 4  orng mahasiswa. Kegiatan ini diikuti oleh 20 Peserta. Pada saat penyampaian materi peserta mampu mengulang kembali materi yang disampaikan dan juga peserta aktif dalam diskusi dan tanya jawab.    BERNAS:  Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No 2,  April 2020, pp. 132-137 |   135   Gambar 1. Penyampaian Materi   Gambar 2. Kegiatan tanya jawab dengan peserta  3. Tahap Evaluasi  Subjek sasaran pada kegiatan ini adalah mapu memahami dan mengaplikasikan serta membentuk sikap dan prilaku yang tepat dalam upaya pencegahan dan mengenali tanda gejala dari gangguan jiwa.  Penyuluhan berupa pendidikan kesehatan akan membawa dampak perubahan berupa pengetahuan, sikap dan prilaku terhadap saaran yang akan dicapai, individu, kelompok da masyarakat. kognitif seseorang akan meningkat dan prilaku yang dimunculkan akan sesuai dengan pengetahuan yang didapatkan (Notoadmodjo, 2003). Pada kegiatan ini pengetahuan dan sikap yang ditunujkkan oleh  Agusthia, Noer, Muchtar, Deteksi dini masalah gangguan jiwa  136 masyarakat adalah positif dimana masyarakat mampu mengenali dan memahami apa yang menjadi domain dari kesehatan jiwa, masyarakat juga telah memahami tanda dan gejala dari gangguan jiwa serta masyarakat terlibat dalam upaya pencegahan gangguan mental dilingkungan mereka. masyarakat bersikap antusias dalam kegiatan ini Hal ini merupakan sikap yang terkandung pada suatu objek  dimana metode pengukuran sikap dapat dilihat dari, observasi dan pertanyaan (Azwar, 2005)  Perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh inidu baik yang diamatisecara langsung maupun tidak langsung. Perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri, oleh karena itu perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat luas (Notoatmodjo,2003). Untuk mengetahui sikap seseorang terhadap sesuatu, dapat dilihat dari perilakunya,sebab perilaku merupakan salah satu indikator sikap inidu(Azwar,1995). Perilaku merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu itu sendiri baik secara langsung  maupun tidak langsung dan hal ini merupakan salah satu indikator sikap.    Gambar 3. Melakukan rileksasi tarik nafas dalam kepada masyarakat  Kesimpulan Kegiatan deteksi dini masalah gangguan jiwa dan pemeriksaan kesehatan dasar ini berlangsung selama satu hari dan mendapatkan respon yang positif dari peserta dan puskesmas.  Target yang dicapai juga terpenuhi yang menandakan masyarakat peduli akan kesehatannya masing-masing. Dukungan juga diperoleh dari STIKes Awal Bros Batam dan Puskesmas Botania. Semoga kegiatan positif ini akan berlangsung secara terus menerus.  Daftar Pustaka Azwar, S. (1995). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar   Hurlock, B. Elizabeth. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.  BERNAS:  Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No 2,  April 2020, pp. 132-137 |   137  Notoadmodjo, S. (2003).Promosi Kesehatan danIlmu Perilaku.Jakarta:Rineka Cipta  Notoadmodjo, S. (2007).Promosi Kesehatan danIlmu Perilaku.Jakarta:Rineka Cipta   Nasir, Abdul. (2011). Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika  Stuart, Gail Wiscars. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC   

DETEKSI DINI MASALAH GANGGUAN JIWA BERSAMA KADER KESEHATAN JIWA DI KELURAHAN TANJUNG RIAU  SEKUPANG BATAM

https://ejournal.unma.ac.id/index.php/bernas/article/download/271/173

DETEKSI DINI MASALAH GANGGUAN JIWA BERSAMA KADER KESEHATAN JIWA DI KELURAHAN TANJUNG RIAU SEKUPANG BATAM

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Rumah Jurnal Universitas Majalengka