Pada era society 5.0 membuat semua lapisan masyarakat tahu akan teknologi digital yang semakin canggih. Kemampuan digital yang semakin canggih membuat dunia pendidikan mengalami banyak perubahan. Pendidikan menjadi salah satu usaha penunjang kualitas dan potensi individu agar bisa berkembang ke arah yang lebih baik. Negara Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermutu tinggi agar bisa bersaing dikancah Internasional. Persoalan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi perguruan tinggi agar bisa menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan bermutu tinggi. Indonesia masuk pada kehidupan di abad ke-21 yang mengharuskan berbagai keterampilan dikuasai seseorang. Pada keterampilan di abad ke-21 mengandung keterampilan khusus yang perlu diberdayakan dalam kegiatan belajar, seperti keterampilan berpikir kritis. Mahasiswa juga dituntut agar bisa berpikir kritis untuk kehidupan di abad ke-21. Dengan adanya literasi digital memudahkan mahasiswa untuk bisa berpikir kritis terutama pada mahasiswa jurnalistik. Tujuan penelitian ini adalah sarana akan mengetahui keterampilan mahasiswa jurnalistik dalam berpikir kritis menggunakan strategi literasi digital dengan menggunakan metode deskripsi, yaitu mendeskripsikan beberapa mahasiswa jurnalistik yang berdiskusi dan menulis berita menggunakan media whatsapp yang menjadi salah satu alat guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa jurnalistik dan juga menggunakan metode survey dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa jurnalistik melalui pesan pribadi whatsapp. Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa jurnalistik yang sering melakukan diskusi terkait masalah-masalah dalam proses penulisan berita, menjadikan mahasiswa itu mempunyai pikiran yang kritis untuk memecahkan permasalahan yang ada. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mahasiswa jurnalistik dapat menggunakan literasi digital sebagai media untuk belajar berpikir kritis