Islamophobia bukti i'jaz al-Quran: analisis wacana kritis kasus sentimen anti islam di Nusa Tenggara Timur dan Singapura

Abstract

Tidak ada satupun agama besar di dunia yang lebih sering dibincangkan selain agama Islam. Viral terbaru adalah anti Islam yang diistilahkan Islamophobia. Islamophobia miliki arti benci, diskriminasi, dan tidak suka terhadap Muslim dan agama Islam. Penelitian ini bermaksud mengkaji Islamophobia dalam perspektif disiplin ilmu al-Qur’an yang diistilahkan dengan Iʻjāz alGhaibi fī al-Qur’ān dengan melihat kondisi lapangan di Nusa Tenggara Barat dan Singapura. Dua lokasi itu dipilih, sebab populasi Muslim minoritas. Memilih interpretatif sebagai pendekatan dan deskriptif-kritis sebagai pisau analisis meerupakan langkah yang ditempuh dalam menguraikan problem yang ada. Setelah melakukan pendalaman Islamophobia merupakan isu klasik yang dibalut dengan istilah baru yang terkesan lebih halus. Islamophobia yang sedang viral dalam dunia akademisi dewa ini, ternya terlebih dahulu dicerikan dalam al-Qur’an. Kebencian, diskriminasi, dan lain sebagainya dari non-Muslim terhadap Muslim dan umat Islam juga terjadi di NTT dan Singapura. Dengan bukti, Muslim NTT sulit mendapatkan perizinan untuk mendirikan tempat peribadatan, dan sering kali mendapat teror penyerbuan dari non-Muslim NTT. Singapura juga demikian, Muslim mendapatkan pantauan yang lebih ketak dari sipil biasa, bahkan terkadang terjadi pelarangan menjalankan kewajiban beribadah

    Similar works