Lembaga Penelitian dan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas PGRI Ronggolawe
Abstract
Merokok merupakan kegiatan yang sering dijumpai, meskipun sebagian besar kepala keluarga mengetahui bahaya merokok, namun kebiasaan merokok tetap banyak dilakukan. Indonesia termasuk didalam negara penggemar tembakau. Hal tersebut menempatkan Indonesia di posisi ke-5 dalam daftar urutan konsumsi tembakau tertinggi didunia setelah Cina, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang [1]. Desain penelitian deskriptif, populasi dari penelitian ini adalah kepala keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok pada bulan Januari sampai Maret sebanyak 10 orang kepala keluarga. Jika dirata-rata per bulan dalam 1 bulan lebih banyak merokok didalam rumah dari pada diluar rumah. Pengambilan sampel non-probabilistik dengan menggunakan sampel keseluruhan (total sampling), yang mana seluruh jumlah populasi diambil untuk diteliti. Sumber data primer dan data sekunder, instrumen menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 kepala keluarga mayoritas tingkat pendidikan terakhirnya lulusan PT atau sarjana sebanyak 7 orang (70 %). Bila dilihat dari segi pekerjaan mayoritas pekerjaan wiraswasta sebanyak 5 orang (50 %). Sedangkan pengetahuan tentang bahaya rokok mayoritas baik yaitu sebanyak 6 orang (60 %). Dan perilaku merokok seluruhnya didalam rumah yaitu sebanyak 10 orang (100 %). Mayoritas kepala keluarga yang merokok kurang baik serta memiliki pengalaman merokok didalam rumah yaitu sebanyak 6 orang (100 %). Adapun saran yang harus diperhatikan oleh petugas kesehatan adalah sosialisasi dan meningkatkan mutu dengan menyediakan fasilitas khusus merokok karena bahaya yang ditimbulkan sangat besar