Salah satu program pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan yaitu dengan memberikan Kartu Identitas Miskin (KIM) kepada warga miskin. Pemberian KIM ini sering tidak tepat sasaran karena data yang diperoleh dari hasil survei terkadang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Aplikasi ini merupakan sebuah Sistem Penunjang Keputusan (SPK) yang dapat digunakan oleh Instansi pemerintah guna menyeleksi warga miskin yang akan diberikan Kartu Identitas Miskin. Hal ini dimungkinkan karena sistem ini memiliki 10 kriteria penilaian rumah tangga miskin yang diperoleh dari hasil survei dengan memperhatikan berbagai faktor yang dianggap relevan. 10 kriteria tersebuat adalah penghasilan, pekerjaan, jumlah anak, keadaan rumah, kesanggupan biaya berobat, sumber air minum, bahan bakar, kendaraan, status rumah dan simpanan. Dari setiap kriteria akan dipecah menjadi beberapa sub kriteria yang masing-masingnya akan diberikan nilai yang berbeda. Perhitungan nilai akan diproses menggunakan metode perbandingan Eksponensial (MPE) yang menghasilkan suatu penilaian untuk membantu pihak instansi di dalam membuat keputusan penentuan penerima Kartu Identitas Miskin (KIM) dan untuk hasil dari keputusan ini bisa dilihat secara online oleh masyarakat