Karakter Agronomik Padi (Oryza sativa L.) Famili F2 Hasil Persilangan Cisokan dan Ciherang

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan yang dikonsumsi lebih dari setengah jumlah penduduk dunia. Beras sebagai bahan makanan pokok selain berfungsi sebagai sumber energi, protein, vitamin dan mineral, juga dapat dimanfaatkan sebagai pangan fungsional. Gaya hidup dan pola konsumsi pangan masyarakat yang kurang memperhatikan tingkatan indeks glikemik (IG), telah berdampak terhadap peningkatan penyakit diabetes melitus (DM). Penderita diabetes sering mengurangi, bahkan pantang makan nasi, dan mengganti dengan umbi-umbian. Hal ini karena anggapan bahwa nasi merupakan pangan yang dapat menaikkan kadar gula darah secara cepat dan tinggi. Padahal tidak semua jenis beras bersifat hiperglikemik. Beberapa varietas padi unggul dengan indeks glikemik rendah telah dilepas oleh Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Namun kebanyakan dari padi dengan indeks glikemik rendah memiliki tekstur nasi yang pera, sehingga mempengaruhi penerimaan dan pemilihan beras oleh konsumen. Padi varietas Cisokan memiliki indeks glikemik 34, kadar amilosa yang tinggi yaitu 26,7%, dan tekstur nasi pera yang kurang disukai oleh konsumen. Padi varietas Ciherang memiliki indeks glikemik yaitu 54, kadar amilosa sedang yaitu 22,9%, dan tekstur nasi pulen sehingga banyak disukai oleh konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keragaan karakter agronomik dan korelasi karakter agronomik dengan hasil famili F2 hasil persilangan padi varietas Cisokan dan Ciherang, serta mendapatkan genotip-genotip F2 terbaikuntuk dilanjutkan seleksi tahap berikutnya. Penelitian telah dilaksanakan di lahan sawah, Desa Pasir Kulon, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas pada bulan Desember 2015 sampai April 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dan rancangan perlakuan Augmented Design dengan tiga ulangan. Variabel yang diuji terdiri atas: tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, umur berbunga, umur panen dan bobot gabah per malai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter agronomik pada famili F2 beragam berdasarkan pada tinggi tanaman (73,49 cm-158,29 cm), jumlah anakan total (3,68-56,68 anakan), jumlah anakan produktif (3,17-48,17anakan), umur berbunga (75,49 hss-100,27 hss), umur panen (110,33 hss-117,33 hss) dan bobot gabah per malai (0,27 g-5,37 g). Karakter agronomik yang berkorelasi nyata dan positif dengan hasil adalah tinggi tanaman, jumlah anakan total dan jumlah anakan produktif. Galur-galur yang dapat dilanjutkan pada seleksi generasi F3 berjumlah 20, yaitu CS X CH1-2-17, CS X CH1-5-64, CS X CH1-6-13, CS X CH1-6-41, CS X CH1-8-13, CS X CH1-9-4, CS X CH1-9-10, CS X CH1-12-6, CS X CH1-13-30, CS X CH1-14-32, CS X CH1-15-66, CS X CH1-16-50, CS X CH1-16-53, CS X CH1-20-1, CS X CH1-20-27, CS X CH1-20-31, CS X CH1-23-59, CS X CH1-24-27, CS X CH1-24-61, CS X CH1-30-9

    Similar works