Tujuan Studi: Perilaku merokok atau menghisap rokok yang bertujuan untuk membakar tembakau yang merupakan nicotin tabacum dan nicotin rustica dan yang lainnya merupakan rokok kretek atau cerutu yang asapnya mengandung tar dan nicotin dengan atau tambahan bahan lain. Survei awal yang telah peneliti lakukan di SMPN 029 Samarinda, terdapat warung yang bebas menjual rokok bungkusan atau batangan kepada anak sekolah atau remaja dan Termasuk Cakupan Wilayah Sempaja Utara yang merupakan Wilayah dengan indikator merokok dalam rumah yang masih rendah hanya 39,5% dalam artian lain masih terdapat 60,5% masih menerapkan perilaku yang tidak baik yaitu perilaku merokok dalam rumah.
Metodologi: Penilitian ini merupakan kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional dan cara pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Sampel dalam penilitian ini berjumlah sekitar 49 responden yang terbagi dari kelas VIIIa sampai VIIIg. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan perilaku merokok remaja.
Hasil: Hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi-Square tidak ada hubungan antara stress dengan pengetahuan (P- value = 0,383), sikap (P- value = 0,833) . Hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi-Square ada hubungan antara stress dengan tindakan (nilai P- value = 0,00).
Manfaat: Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antra pengeruh tingkat stress dengan perilaku merokok di SMPN 029 Samarinda dengan tiga perilaku yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. ternyata terdapat pengaruh antara stress dengan tindakan perilaku merokok, maka dari itu sebaiknya dibuat tempat konseling bagi siswa, sehingga siswa yang stress tidak melampiaskan stressnya dengan perilaku merokok