Efektivitas Daya Hambat Disinfektan Klorin terhadap Bakteri Escherichia Coli Penghasil Extended Spectrum Beta Lactamase

Abstract

Kerja shift adalah pembagian jam kerja dalam waktu 24 jam yang dilakukan secara bergantian biasanya terbagi atas shift pagi, shift sore, dan shift malam. Kerja shift dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi pekerja antara lain dalam aspek fisiologis, psikososial, kinerja, maupun kesehatan dan keselamatan kerja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan fungsi eksekutif pada pekerja shift dan non shift. Penelitian bersifat analitik observasional dengan pendekatan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2020. Total sampel sebanyak 44 orang yang dipilih dengan teknik consecutive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner yaitu Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur, sedangkan untuk menilai fungsi eksekutif menggunakan Trail Making Test A (TMT-A) dan Trail Making Test B (TMT-B). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur dan fungsi eksekutif pada pekerja shift dan non shift (P<0,05). Faktor usia dan pendidikan dapat menjadi penyebab tidak terdapatnya hubungan antara kualitas tidur dengan fungsi eksekutif.Escherichia coli (E. coli) adalah salah satu bakteri yang terus berevolusi, salah satunya menjadi resisten terhadap antibiotik golongan beta-laktam dengan pembentukan enzim Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL) yang dimana menjadi perhatian dalam pengendalian infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas disinfektan klorin terhadap E. coli penghasil ESBL. Metodelogi penelitian menggunakan desain penelitian experimental static group comparison, dimana suatu kelompok eksperimen diberikan perlakuan dan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penelitian dilakukan menggunakan suspensi bakteri E. coli ATCC®35218TM dan disinfektan klorin dengan konsentrasi 5%, 2.5%, 0.5%, 0.05% dan dilakukan secara duplo. Batang gelas dicelupkan ke suspense bakteri lalu dipindahkan ke larutan klorin dengan masing-masing waktu kontak 5,10, dan 15 menit. Kemudian batang gelas dicelupkan ke Phosphate Buffer Saline (PBS) dan dicelupkan ke kaldu Mueller-Hinton. Selanjutnya, dilakukan subkultur ke media agar McConkey untuk mengkonfirmasi pertumbuhan bakteri. Hasil penelitian menunjukan seluruh bakteri tidak tumbuh pada seluruh konsentrasi beserta waktu kontaknya kecuali pada set kedua waktu kontak 15 menit dengan konsentrasi 0.05% yang diduga karena kontaminasi. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian adalah klorin 0.05% adalah konsentrasi paling efektif dalam membunuh E. coli penghasil ESBL dengan waktu kontak 5 menit

    Similar works