BURNOUT PERAWAT PELAKSANA RUANG ISOLASI COVID 19 RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN

Abstract

Burnout merupakan sindrom kelelahan fisik dan emosional akibat stress kerja yang melibatkan konsep pengembangan diri negatif dan hilangnya kekuatiran dan perasaan untuk klien. Burnout memiliki 3 dimensi yaitu: emotional fatique, depersonalization and achievement of the self achievement. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kejadian burnout perawat pelaksana di ruang isolasi covid 19 Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Metode penelitian: deskriptif. Populasi penelitian adalah perawat yang bekerja di ruang isolasi. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling, jumlah sampel: 42 partisipan. Analisa data dengan analisis univariat. Hasil penelitian: mayoritas perawat yang mengalami burnout rendah sebanyak 7 partisipan (16%), kategori sedang 20 partisipan (48%) dan kategori tinggi sebanyak 15 partisipan (36%). Mayoritas perawat jenis kelamin perempuan 28 partisipan (66,8%) sedangkan laki-laki 14 partisipan (33,2%). Status belum menikah sebanyak 32 partisipan (76,2%), menikah 10 partisipan (23,8%), tingkat Pendidikan: Ners 29 partisipan (71,5%) vokasi sejumlah 12 partisipan (28,5%). Berdasarkan usia: 21-30 tahun sejumlah 35 partisipan, 21-40 tahun: 6 partisipan dan 41-50: 1 partisipan. Tingkat burnout perawat pelaksana ruang isolasi covid 19 adalah sedang. Maka diperlukan evaluasi dari pihak manajemen mengenai lingkungan kerja serta factor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikologis dan fisik setiap perawat dalam pemberian layana

    Similar works