Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh fermentasi terhadap kualitas nutrien campuran bungkil inti sawit dan onggok (BISTO). Fermentasi BISTO (FBISTO) dilakukan dengan penambahan kombinasi inokulum Bacillus sp., Trichoderma sp., dan Cellulomonas sp. dengan rasio 1:1:2 dan dengan lama inkubasi selama enam hari. BISTO, FBISTO, dan jagung kemudian dianalisis nilai energi metabolis (EM) dan kecernaan protein kasar (PK) dengan metode koleksi total menggunakan 36 ekor ayam petelur jantan (Lohmann) umur 14 hari. Data dianalisis menggunakan analisis variansi dan perbedaan yang nyata antara ketiga bahan pakan dianalisis lebih lanjut dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga bahan pakan (BISTO, FBISTO, dan jagung) memiliki perbedaan yang nyata (P<0,05) pada nilai EM dan kecernaan PK. FBISTO memiliki nilai EM 10% lebih tinggi (P<0,05) jika dibandingkan BISTO. Sedangkan kecernaan PK FBISTO meningkat (P<0,05) dua kali lipat dibandingkan BISTO. Akan tetapi, nilai EM dan kecernaan PK FBISTO masih lebih rendah (P<0,05) jika dibandingkan dengan jagung. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fermentasi dapat memperbaiki kualitas nutrien campuran bungkil inti sawit dan onggok yang ditandai dengan peningkatan nilai energi metabolis dan kecernaan protein kasar. Campuran bungkil inti sawit dan onggok terfermentasi memiliki potensi untuk mensubstitusi sebagian proporsi jagung pada pakan ternak unggas