Konstruksi Politik, Praetorian dan Pendisiplinan Tubuh

Abstract

Pergulatan mengenai keindonesian kita hari ini, tak lepas dari peran sejarah, mengapa gelombang krisis ekonomi Asia menimpa seluruh aspek perekonomian hingga kebangsaan di awali tahun 1997 dan klimaks pada 21 Mei 1998 yang kemudian menandai tumbangnya Orde Baru yang selama 32 tahun di kuasai oleh Presiden Soeharto. Pemerintahan yang dianggap otoriter berganti dengan pemerintahan yang dianggap demokratis.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif menurut Creswell dalam Sugiyono (2012) diantaranya yaitu narrative research. Dimana peneliti mencoba menggambarkan kehidupan seorang tokoh atau individu dan menuliskan cerita dan riwayat pengalaman tokoh ataupun individu tersebut serta bagaimana riwayat konstruksi sosial politik di Era Soeharto kini seolah menjadi tatanan sosial baru sehingga digambarkan dalam bentuk narrative research. Penelitian ini menggunakan kerangka teori Daniel Dhakidae Cendekiawan dan Kekuasaan; Dalam Negara Orde Baru dalam melihat bagaimana pola kekuasaan dalam Orde Baru sebagai pisau konstruksi analisis yang berkembang.Hasil pada penelitian ini menggambarkan bagaimana sebuah pemerintahan Orde Baru menjalankan mesin Negara dengan memperhadapkan kekuatan militer, partai politik dan kekuatan birokrasi sehingga mendapatkan kekuasaan yang terjalin sedemikian lama sehingga mampu menciptakan pengawasan maupun panoptik terhadap warga Negara yang begitu teratur dan cenderung memaksa. Dalam politik tubuh, kekuasaan Soeharto yang mendisiplinkan lembaga-lembaga negara dan partai politik, agama sampai pada masyarakat Indonesia diterangkan oleh Michael Foucault sebagai panoptik atau pengawasan sehingga tercipta suatu masyarakan disipliner

    Similar works