Pengaruh bimbingan keluarga terhadap perilaku menyimpang remaja : Penelitian di SMAN 1 Kawali Jl. Poronggol Raya No.9, Desa Kawalimukti, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat 46253

Abstract

Fenomena penyimpangan remaja yang muncul di SMAN 1 Kawali. Jika tidak segera di atasi akan berdampak pada kondisi perilaku remaja yang di sebabkan oleh bentuk pengabaian sosial yang di sebabkan oleh faktor internal dan eksternal sehingga perlu di lakukan upaya untuk menghambat terjadinya perilaku menyimpang dengan bimbingan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi bimbingan keluarga, kondisi perilaku menyimpang remaja, pengaruh bimbingan keluarga terhadap perilaku menyimpang amoral dan asosial remaja, dan pengaruh bimbingan keluarga terhadap perilaku menyimpang melanggar hukum remaja di SMAN 1 Kawali. Penelitian ini mengacu pada teori (Rakhmawati, 2015: 106) asumsi dasarnya bimbingan keluarga adalah bantuan yang di berikan kepada keluarga untuk meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab anggota keluarga serta memberikan pengetahuan dan keterampilan demi terlaksananya usaha kesejahteraan keluarga. Dan perilaku menyimpang mengacu pada teori (Kartono, 2010: 6) perilaku menyimpang remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar nomra, aturan dan hukum dalam masyarakat yang di lakukan pada usia remaja atau transisi masa kanak-kanak dan dewasa. Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode penelitian One-Shot case study yang hanya terfokus untuk mengukur sebuah eksperimen yang dilaksanakan langsung tanpa adanya tes awal maupun kelompok pembanding. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara tidak terstruktur, dan penyebaran kuisioner. Tenik sampling yang di gunakan adalah purposive sampling, maka yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 45 remaja di SMAN 1 Kawali Kabupaten Ciamis. Hasil penelitian membuktikan bahwa kondisi bimbingan keluarga di SMAN 1 Kawali kualifikasi nya tinggi, dengan rata-rata 2,9 pada interval penilaian 2-3. Kondisi perilaku menyimpang remaja nilai kualifikasi Tinggi, dengan rata-rata sebesar 2,6 pada interval penilaian 2-3. Adanya pengaruh bimbingan keluarga terhadap perilaku menyimpang amoral dan asosial di tunjukan oleh nilai F hitung = 7.849 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,008<0,05. Adanya pengaruh bimbingan keluarga terhadap perilaku menyimpang melanggar hukum ditunjukan dengan nilai dari F hitung = 5.099 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,029 < 0,05. Adanya Pengaruh Bimbingan Keluarga Terhadap Perilaku Menyimpang Remaja. Pengaruh di tunjukan oleh Uji Analisis Regresi Linier Sederhana Bahwa F hitung = 10,420 tingkat signifikansi di peroleh 0,002 < 0,05 maka model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi variabel partisipasi atau dengan kata lain ada pengaruh variabel X terhadap Variabel Y. Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,195 atau 19,5%. Hal ini menunjukan bahwa bimbingan Keluarga berpengaruh terhadap perilaku menyimpang remaja sebesar 19,5%. Sedangkan sisanya (100% - 19,5% = 80,5%) di pengaruhi oleh variabel dari luar. Maka semakin besar bimbingan keluarga yang diberikan maka semakin kecil perilaku menyimpang remaja terjad

    Similar works