Pengembangan Model Simulasi Berbasis Agen Penularan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)

Abstract

Pada awal tahun 2020 muncul Coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya yang disebut Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Diketahui, asal mula virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok. Hingga 12 Juni 2021 penyebaran Covid- 19 secara global mencapai 174,918,667 kasus terkonfirmasi dengan kematian sebanyak 3,782,490 kasus. Indonesia tercatat jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 1,894,025 kasus dengan kematian sebanyak 52,566 kasus. Di luar negeri telah dilakukan penelitian penyebaran virus Covid-19 menggunakan Agent-based Model (ABM). Dalam kasus virus Covid-19, perbedaan karakterisitk model dapat berubah sesuai dengan kasus atau lokasi penelitian. Hal ini disebabkan peberbedaan budaya (culture), tingkat literasi (level of literacy), kesadaran masyarakat (awareness of people), cara interaksi antar orang, ketersediaan transportasi, dll, sangat berpengaruh dalam pengembangan model simulasi ABM. Untuk membangun model simulasi penyebaran Covid-19 setidaknya ada 3 variabel penting yang perlu dipertimbangkan diantaranya: (1) Pola penyebaran Covid-19, (2) Pola pergerakan agen, (3) Geographic Information System (GIS) lokasi penelitian. Proses pengembangan model diawali dengan perancangan model konseptual dengan memasukan informasi yang didapat dari studi literatur dan data yang telah diolah ke dalam ODD (Overview, Design Concept, Detail) Protocol. Kemudian membangun model simulasi mengunakan software Netlogo

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions