Potensi Pengembangan Peternakan Itik Pedaging Di Kabupaten Jombang

Abstract

Permintaan terhadap produk peternakan meningkat setiap tahun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, pendapatan per kapita serta meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengonsumsi pangan yang bergizi. Berdasarkan kajian BPS (2020) produksi daging sapi dalam negeri pada tahun 2019 memproduksi sebanyak 504.802 ton. Sedangkan menurut BPS pada tahun 2019 total kebutuhan daging mencapai 686.270 ton. Ini artinya jumlah populasi ternak yang sedikit mengakibatkan produksi daging yang rendah dan tidak dapat mencukupi permintaan daging di pasar. Salah satu sumber daya alam yang berpeluang untuk dikembangkan adalah ternak itik. Potensi ternak itik di Indonesia sangat besar terutama sebagai penghasil daging dan telur serta untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani. Pengembangan peternakan itik pedaging merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan populasi itik pedaging dan sebagai alternatif dalam pemenuhan permintaan daging di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2021 di Kabupaten Jombang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pengembangan peternakan itik pedaging, potensi pakan ternak itik dan menganalisa daya dukung pengembangan peternakan itik pedaging di Kabupaten Jombang. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara x sengaja (purposive sampling). Berdasarkan teknik purposive sampling yaitu teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang ditentukan dalam Teknik purposive sampling adalah Kabupaten Jombang mempunyai lahan pertanian luas, lokasi wilayah Kabupaten Jombang yang strategis. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder yang bersumber dari Dinas Peternakan Jawa Timur, BPS Jawa Timur, BPS Kabupaten Jombang dan instansi lainnya yang terkait. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan peranan itik pedaging yang ada di Kabupaten Jombang dan menjelaskan dari segi potensi Sumber Daya Manusia (SDM). Identifikasi potensi pengembangan itik pedaging menggunakan analisis perhitungan dengan software Microsoft excel, dengan menghitung Location Quotient (LQ), Growth Share dan Indeks Daya Dukung (IDD). Hasil penelitian menunjukan bahwa Kabupaten Jombang memiliki potensi untuk dilakukan pengembangan peternakan itik pedaging mengingat dari segi sumber daya manusia (SDM) terdapat sekitar 52.169 orang pengangguran terbuka, berdasarkan kelompok usia 69,89% atau 922.420 berusia 15-64 tahun adalah umur produktif, jumlah penduduk laki-laki 50,42% dan perempuan 49,58%, serta angka RLS Kabupaten Jombang sebesar 8,21 tahun cukup tinggi diatas RLS Jawa Timur sebesar 7,39 tahun. Sedangkan untuk hasil Location Quotient Kabupaten Jombang LQ=1 termasuk daerah sektor non basis, potensi peternakan itik hanya mampu memenuhi kebutuhan daerah sendiri. Berdasarkan hasil Growth populasi itik Kabupaten Jombang sebesar 9,6 dan hasil Share populasi itik sebesar 16,76. Disamping itu potensi xi pakan yang ada di Kabupaten Jombang cukup berlimpah dimana terdapat dedak padi sebesar 34.423.630 kg. Sehingga dari daya dukung yang ada IDD Kabupaten Jombang sebesar 2,66 dikategorikan aman, dengan populasi itik pedaging di Kabupaten Jombang sebanyak 235.936 ekor yang masih dapat ditingkatkan. Dapat disimpulkan bahwa Kabepaten Jombang memiliki potensi pengembangan peternakan itik pedaging mengingat dari segi sumber daya manusia masih terdapat sekitar 52.169 orang pengangguran terbuka, kelompok usia produktif sebesar 69,89% dan tingkat RLS cukup tinggi sebesar 8,21 tahun. Hasil Growth Share peternakan itik pedaging di Kabupaten Jombang ditetapkan sebagai sektor unggulan, dengan tingkat pertumbuhan populasi itik sedang yaitu sebesar 9,6 dan kontribusi sebesar 17,67 terhadap daerah lain cukup tinggi. Dari daya dukung yang ada ketersediaan sumberdaya pakan dedak sebesar 2,66 di Kabupaten Jombang secara fungsional mencukupi kebutuhan lingkungan secara efisien

    Similar works