Analisis Efisiensi Distribusi Produk Keju Mozarella Dengan Metode Two Stage Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Kasus CV Narendra Food, Malang)

Abstract

Salah satu proses penting dalam sebuah industri adalah proses pendistribusian produk kepada konsumen karena hal tersebut menggambarkan keberhasilan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Proses distribusi harus dilakukan dengan optimal dan efisien karena proses distribusi tersebut melibatkan beberapa elemen seperti sumber daya manusia, biaya, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi proses distribusi yang telah dilakukan. Salah satu perusahaan yang sedang mengalami permasalahan distribusi yaitu CV Narendra Food karena perusahaan tersebut belum mengetahui seberapa efisien proses distribusi produk yang telah dilakukan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis efisiensi distribusi pada masing-masing daerah distribusinya. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tingkat efisiensi tiap daerah distribusi produk dan memberikan usulan perbaikan pada daerah yang tidak efisien. Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat efisiensi distribusi yaitu Two Stage Data Envelopment Analysis (DEA). Pada metode tersebut akan terdapat dua tahapan yaitu pada tahap pertama akan dilakukan analisis DEA yang menghasilkan tingkat efisiensi pada tipa daerah dan usulan perbaikan pada daerah yang tidak efisien. Pada tahap kedua dilakukan analisis regresi tobit untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dari delapan daerah distribusi produk keju mozzarella pada CV Narendra Food, terdapat dua daerah yang dinyatakan efisien dan enam daerah yang dinyatakan tidak efisien. Daerah yang dinyatakan efisien yaitu Bogor dan Samarinda karena nilai efisiensi bernilai 100%. Enam daerah lain yaitu Malang memperoleh skor efisiensi 97,0%, Surabaya memperoleh skor 99,4%, Kediri memperoleh skor 98,6%, Banjarmasin memperoleh skor 97,1%, Jakarta memperoleh skor 97,8%, serta Bali memperoleh skor 98,1%. Beberapa langkah perbaikan yang dapat dilakukan yaitu mengurangi baya distribusi salah satunya dengan mengirimkan ke salah satu distributor agar ekspedisi pengiriman dapat dilakukan dengan terarah kepada lebih sedikit distributor. Selain itu, perlu dilakukan evaluasi penjualan distributor agar dapat mengurangi distributor yang tidak bekerja secara optimal dan sekaligus mengurangi biaya distribusi. Cara lain juga dapat dilakukan yaitu dengan menetapkan minimal pemesanan oleh distributor agar pengiriman dapat dilakukan dengan kapasitas yang optimal

    Similar works