Secara global terjadi penurunan kekuatan otot genggaman tangan/Hand Grip Strength (HGS) pada perempuan remaja akhir,
khususnya yang tinggal di perkotaan. Rendahnya HGS pada usia ini berhubungan dengan risiko kesehatan dan kemampuan
fisik di usia-usia selanjutnya. HGS dikaitkan dengan berbagai faktor, di antaranya indeks massa tubuh (IMT) dan asupan
protein, namun hasil penelitian yang ada belum konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran HGS dan
hubungannya dengan IMT dan asupan protein pada perempuan remaja akhir di perkotaan yang merupakan mahasiswi Prodi
Gizi FIKES UHAMKA Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan desain studi potong
lintang. Sebanyak 164 sampel diperoleh secara purposive sampling. Uji chi square dilakukan untuk melihat perbedaan
proporsi low HGS pada berbagai kelompok IMT dan asupan. Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata skor HGS sebesar
21,70 ± 7,09 kg, dimana 48,7% responden tergolong low HGS. Tidak ada perbedaan signifikan proporsi low HGS antara
IMT normal dengan IMT tidak normal (kurang dan lebih) (p=0,481;OR=0,758). Namun, proporsi low HGS secara signifikan
lebih tinggi pada mereka yang memiliki asupan protein defisit dibandingkan yang normal (p value =0,000;OR=9,0). Oleh
karena itu, asupan protein yang adekuat diperlukan untuk menjaga kekuatan otot pada remaja akhir di perkotaan.
Kata kunci: Kekuatan otot, hand grip strength, IMT, asupan protein, remaja akhi