Visualisasi Batas Fisik dan Yuridis Hak Strata Title Menggunakan Building Information Modelling (Studi Kasus: Rusunawa Buring II Malang)

Abstract

Kebutuhan akan implementasi kadaster tiga dimensi (3D) semakin mendesak. Pendekatan yang saat ini terfokus pada bidang tanah 2D sudah saatnya dikembangkan kearah pendekatan 3D yang mengakomodasi aspek ruang. Salah satu penerapan konsep strata title adalah sertifikat hak milik satuan rumah susun (SHMSRS). Penerapan sistem 2D pada hak strata title menjadi kurang tepat karena tidak dapat menggambarkan keadaan sebenarnya. Kebutuhan rumah susun di Kota Malang hingga Tahun 2032 diasumsikan sekitar 30% dari jumlah kebutuhan rumah secara keseluruhan. Sebesar 17% dari kebutuhan rumah tambahan tipe kecil yang dialokasikan menjadi rumah susun, dengan jenis rumah susun umum atau khusus. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang komprehensif tentang batas fisik dan yuridis pada sistem kepemilikan dan penguasaan hak atas properti satuan rumah susun (sarusun) bagi stake holder yang terlibat didalamnya. Stake holder yang dimaksud antara lain pemerintah, subyek hak atas sarusun, notaris, surveyor dan pengelola sarusun. Visualisasi secara 3D akan memberikan gambaran kepastian batas yang jelas dan meminimalkan munculnya permasalahan dalam pemanfaatan ruang secara keseluruhan. BIM digunakan untuk membuat model geometri bangunan gedung secara lebih detail dalam bentuk 3D. BIM memiliki keunggulan pada informasi geometris dan semantik yang beragam. Penggunaan BIM dapat dimanfaatkan untuk mengintegrasikan batas yuridis dan fisik tingkat bangunan secara detail. Melalui penelitian ini akan dilakukan visualisasi batas yuridis dan fisik dari bangunan secara 3D sehingga akan merepresentasikan perspektif real dari fitur bangunan yang akan memudahkan pemahaman interpretasi bahasa hukum dalam UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun

    Similar works