POLA KERUANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN WILAYAH DAN KERENTANAN SOSIAL EKONOMI DI KAWASAN BENCANA LUMPUR LAPINDO KABUPATEN SIDOARJO

Abstract

Abstrak Luapan lumpur Lapindo telah menggenangi wilayah lebih dari 6,5 km2 yang di dalamnya termasuk menggenangi pabrik, lahan pertanian, dan jalan tol Surabaya-Gempol. Perkembangan wilayah di Kabupaten Sidoarjo khususnya di Kecamatan Porong, Tanggulangin, dan Jabon tergolong sangat dinamis serta kepadatan penduduknya cukup tinggi karena memang daerah ini merupakan daerah industri, sebagian lain merupakan perumahan, dan juga daerah ini merupakan aksesibilitas utama penghubung antara kota-kota besar di selatan maupun timur dari Kabupaten Sidoarjo apabila bermobilitas ke Kota Surabaya sebagai Ibukota Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik pola sebaran keruangan tingkat perkembangan wilayah, menganalisis karakteristik pola sebaran keruangan kerentanan sosial ekonomi, menganalisis hubungan antara tingkat perkembangan wilayah dan kerentanan sosial ekonomi di Kecamatan Porong, Tanggulangin, dan Jabon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berbasis pada analisis data sekunder meliputi data potensi desa, kecamatan dalam angka, dan pengamatan lapangan. Lingkup daerah penelitian meliputi seluruh desa di Kecamatan Porong, Kecamatan Tanggulangin, dan Kecamatan Jabon yaitu sejumlah 53 desa. Ada dua kelompok variabel penelitian yaitu variabel perkembangan wilayah dan kerentanan sosial ekonomi. Analisis data tingkat perkembangan wilayah menggunakan teknik scalling, kerentanan sosial ekonomi menggunakan teknik scoring, hubungan antara tingkat perkembangan wilayah dan kerentanan sosial ekonomi menggunakan teknik tabulasi silang, serta pemetaan pola keruangan dengan menggunakan perangkat lunak Arcview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perkembangan wilayah yang tergolong kategori tinggi di Kecamatan Porong, Tanggulangin, dan Jabon ada sebesar (22,6%), pola keruangan tingkat perkembangan wilayah yang tergolong tinggi sebagian besar terletak pada posisi strategis misalnya di sepanjang jalan raya atau pusat pemerintahan. Kerentanan sosial ekonomi yang tergolong kategori rendah di Kecamatan Porong, Tanggulangin, dan Jabon ada sebesar (39,6%), pola keruangan kerentanan sosial ekonomi yang tergolong rendah sebagian besar terletak pada wilayah yang tergolong maju baik tatanan sosial maupun ekonominya. Sedangkan hubungan antara tingkat perkembangan wilayah dan kerentanan sosial ekonomi adalah diperoleh dari hasil tabulasi silang antara kedua variabel tersebut. Terdapat (24,5%) desa yang termasuk prioritas utama penanganan, (35,8%) termasuk prioritas kedua, dan sebagian besar sisanya termasuk prioritas penanganan ketiga yaitu sebesar (39,6%). Kata Kunci: pola keruangan, perkembangan wilayah, kerentanan sosial ekonom

    Similar works